Liputan6.com, Jakarta -
Indonesia bukan satu-satunya negara tujuan aksi pencurian ikan (illegal fishing) oleh kapal-kapal asing dari negara tetangganya seperti China, Thailand, dan Vietnam.
Malaysia juga menjadi sasaran empuk pencurian ikan dari negara-negara tersebut yang dipicu kekayaan sumber daya kelautan dan perikanan yang dimiliki negara tetangga ini.
Ini diketahui Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti usai bertemu dan mendengarkan keluhan Menteri Pertanian dan Perikanan Malaysia Dato' Sri Ahmad Shabery Cheek. Menteri Malaysia ini bercerita maraknya praktik pencurian ikan di perairan Malaysia.
"Dia (Malaysia) bilang ikannya banyak dicuri. Dia banyak kehilangan sumber daya kelautan dan perikanannya karena telah dicuri. Kan Malaysia berbatasan dengan China dan Thailand," kata Susi di kantornya, Jakarta, Jumat (29/4/2016).
Baca Juga
Advertisement
Atas dasar itulah, Susi menjelaskan, Pemerintah Malaysia ingin bekerjasama dengan Indonesia membuat suatu kesepakatan (MoU) untuk pertukaran informasi dan data satelit, data radar guna memberangus praktik penangkapan ikan secara ilegal.
"Mungkin nanti patroli bersama dengan Bakamla, KKP maupun PSDKP. Mereka juga minat mau belajar, menyekolahkan anak-anak Malaysia di Politeknik Perikanan Indonesia," ucap Susi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP Narmoko Prasmadji menambahkan, praktik pencurian ikan merupakan musuh bersama yang harus diberantas. "Malaysia juga rugi, banyak ikannya dicuri dari nelayan Vietnam, China, Thailand," tegas dia. (Fik/Nrm)