Liputan6.com, Jakarta Pemain Leicester City, Riyad Mahrez mengingatkan kepada para rekannya, kesempatan merebut gelar Premier League hanya sekali. Karena itu, Leicester jangan sampai gagal merebut gelar juara.
Leicester kini masih menempati urutan teratas klasemen Premier League. The Foxes terpaut 8 poin dari Tottenham Hotspur yang menghuni peringkat 2 klasemen. Gelar juara Leicester sudah di depan mata. Kemenangan atas Manchester United akhir pekan ini menyegel gelar juara Liga Inggris.
Bila gagal mendapatkan kemenangan atau mendapat hasil imbang, Leicester harus menunggu lebih lama untuk memastikan gelar juara.
Baca Juga
- GP Rusia: Rio Haryanto Tidak Berkutik di Latihan Bebas 1
- Gara-gara Chelsea, Roma Incar Pemain MU
- 6 Pemain yang Bakal Dibuang Barcelona Musim Depan
Advertisement
Mahrez terpilih menjadi pemain terbaik di musim 2015/16. Pemain asal Aljazair ini sudah mencetak 17 gol dan 11 assist dalam 34 pertandingan. Menurut Mahrez, kekuatan Leicester terletak pada kolektivitas, bukan pada uang atau komposisi pemain bintang.
"Kami tidak memiliki pemain terbaik, maupun anggaran besar. Tapi solidaritas kami patut dipuji,” kata Mahrez sebagaimana dikutip dari ESPN.
Terlepas dari kolektivitas, faktor keberuntungan ikut menentukan keberhasilan The Foxes. “Tahun ini, kami harus juara atau tidak pernah sama sekali,” sambung mantan pemain Le Havre ini.
Prestasi terbaik Leicester musim 1928/29. Ketika itu, Leicester tampil menjadi runner-up Liga Inggris. Sejak itu, Leicester lebih banyak berkutat di kompetisi kasta kedua.
Mahrez tidak masalah, bila Jamie Vardy lebih populer. "Tapi terus terang, secara internal, tidak ada perbedaan dan jarak di antara kami. Vardy memang lebih terkenal dari saya di TV, tapi kami semua santai," beber pemain 25 tahun ini.