Liputan6.com, Jakarta - Lokasi tanah di kawasan Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, tempat masuknya 7 pekerja subkontraktor pengerjaan Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), di kilometer 3+200 arah Bandung ruas Tol Jakarta Cikampek masih dijaga petugas polisi militer TNI AU. Sebanyak 5 pekerja di antaranya merupakan warga negara China.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Malam SCTV, Jumat (29/4/2016), PT Jasa Marga selaku pengelola ruas Tol Jakarta-Cikampek, juga akan menutup kembali tembok pembatas ruas tol dengan lahan milik TNI AU tersebut.
Meski sudah menerima permintaan maaf dari PT KCIC, pihak Lanud Halim Perdanakusuma masih mempertimbangkan untuk melanjutkan kasus ini pada proses hukum.
Sementara itu, Mabes TNI Angkatan Udara hingga kini terus melacak jati diri sebenarnya kelima tenaga kerja asing asal China tersebut. Termasuk, adanya kemungkinan upaya spionase atau mata mata terkait tindakan memasuki daerah Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma.
Baca Juga
Advertisement
Di tempat berbeda, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan kejadian ini murni kesalahan prosedur.
Selasa lalu, 5 tenaga kerja warga negara China dan 2 karyawan PT Geo Central Mining diamakan aparat TNI AU. Hal itu setelah mereka kedapatan melakukan pengeboran di area militer, di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma, tanpa izin.
Mereka adalah pekerja PT Geo Central Mining, subkontraktor proyek Kereta Cepat Indonesia China. Mereka juga mengaku sedang melakukan survey tanah.
Padahal PT KCIC menyatakan perusahaan surveyor tersebut sebenarnya ditugaskan untuk survey tanah di wilayah Bandung, lebih dari 120 kilometer dari Halim Perdanakusuma.