Liputan6.com, Jakarta - Garin Nugroho akan mendeklarasikan diri menjadi calon Wali Kota Yogyakarta melalui jalur independen. Ia bersama calon wakilnya Rommy Heryanto akan disokong melalui Yogyakarta Independent (Joint).
Dalam deklarasi, Garin juga akan memaparkan program-programnya terkait tata kota, ruang publik, seni budaya, pendidikan, dan kesehatan. Deklarasi tersebut bertemakan 10 Tahun Yogyakarta Bangkit untuk Indonesia Maju.
"Kita akan merayakan nanti dengan mendeklarasikan dengan beberapa tata kota yang kita harapkan jadi prioritas program kita. Misalnya fashion wilayah sungai dan wilayah apa dengan ide-ide tata kota dari kota," ujar Garin di Yogyakarta, Kamis 28 April 2016.
Garin berharap tema ini akan membangkitkan ruang publik agar menjadi lebih nyaman dan aman bagi warga. Selain itu, kampung-kampung entrepreneur kian banyak dan kota pendidikan yang berbasis komunitas dan kampung akan berkembang.
Baca Juga
Advertisement
Yang tak kalah penting, ujar Garin, ialah bangkitnya Yogyakarta sebagai inspirator kebangsaan.
"Perbedaan Wali Kota Yogyakarta dengan wali kota lainnya adalah dituntut untuk mempunyai kemampuan inspirasi kebangsaan dan jika tidak terjadi maka kita mengalami kematian. Karena daya hidup kita diletakkan dasarnya oleh HB IX kan menjadi iinspirator kebangsaan," ujar Garin.
Juru bicara Joint Sukhi Ridho mengungkapkan pihaknya sedang menggodok relawan yang tergabung dalam Joint. Pasangan Garin dan Rommy akan dideklarasikan pada Minggu besok, 1 Mei 2016.
"Organisasi relawan digodok sampai 30 April. 1 Mei deklarasi nanti Mas Garin dan Mas Rommy kita arak ke satu titik yang menjadi simbol kampung yang menjadi basis Garin dan Rommy," ujar dia.
Sukhi mengatakan Joint sendiri sudah melakukan survei di media sosial. Dari survei di twitter melawan incumbent dengan jumlah 427 orang. Hasilnya dalam proses voting twitter itu Garin menang 63% melawan calon dari incumbent.
Sukhi mengakui jika kemenangan survei Pilkada itu merupakan perwakilan dari kelas menengah ke atas. Sementara kalangan menengah ke bawah masih menjadi kendala dalam meraih suara. Ia berharap kelas menengah mampu mempengaruhi publik yang berada di kalangan bawahnya.
"Kendalanya Garin Nugroho populer di tingkat nasional dan kalangan menengah ke atas, tapi begitu dilempar di kampung, ibu ibu-ibu menanyakan siapa Mas Garin dan jadi komunikasi yang kita intensifkan. Sebab banyak pertanyaan seperti Mas Garin itu salat tidak, padahal sudah haji," ujar Sukhi.
Terima Penghargaan
Garin yang juga sineas Indonesia telah mendapat penghargaan Ordre des Arts et des Letters atau penghargaan bidang seni dan sastra dari Pemerintah Prancis. Penghargaan itu ia terima di Kedutaan Prancis di Menteng, Jakarta Pusat Selasa 26 April 2016.
Banyak tokoh-tokoh luar negeri yang menerima penghargaan tersebut. Mereka di antaranya Leonardo Di Caprio, Elthon Jhon, Bob Dylan, dan Sean Connery.
Penghargaan diberikan lantaran perannya dalam dunia film ketika krisis menerjang dunia. Saat itu hampir tidak ada film yang diproduksi kecuali film seks.
Kehadiran dirinya dalam film dinilai sangat berperan pada bidang seni dan budaya dunia. Sebab menurut dia, karya-karyanya lebih tenar di luar negeri dibandingkan dalam negeri.
"Karya karya saya di Prancis cukup banyak, beberapa kali masuk festival dan karya instalasi art di Luis Vuitton ada galeri sendiri. Teater saya pernah tampil di Prancis, Teater Opera Jawa. Banyak aktivitas di Prancis yang mengakibatkan penghargaan ini diberikan," terang Garin.
Selain itu, kata dia, pemerintah Prancis juga melihat kinerjanya di dunia seni dan budaya sangat bagus. Dalam dunia film, pemerintah Prancis melihat sistem kerjanya dekat dengan indie movie dan festival film seperti Jogja film festival.
"Ini menunjukkan SDM Yogya jika diberi ruang dia akan tumbuh sampai nasional dan internasional karena sumber dayanya sangat luar biasa. Kita memberikan ruang bagi sumber daya manusia unggul di Kota Yogya," kata Garin.
Tak hanya dari Prancis, penghargaan lainnya juga ia sabet dari Italia pada 2015. "Tahun lalu saya juga dapat dari Italia. Rata-rata emblem. Jadi dipakai saat acara acara upaca kebangsaan. Ini dari Italia. Jadi ini kayak ksatria untuk peran seni dan budaya seperti tokoh tokoh budaya dan sastra," jelas Garin.
"Kalau jadi wali kota ini sangat luar biasa sekali pakai ini (emblem) ini kan. Yang dapat emblem internasional itu saya jadi enggak bikin emblem sendiri. Kita juga pernah penghargaan dari Kota Tokyo, kalau ini dari dari Italia dan pemerintah Prancis," ujar Garin.
Advertisement