Liputan6.com, Jakarta Keberhasilan upaya pengendalian Malaria di Indonesia ditandai dengan menurunnya angka kejadian Malaria atau annual parasite incidence (API) secara Nasional sampai hanya 0,85 per 1.000 pada 2015.
"Lebih dari 80 persen Kabupaten/Kota di wilayah Jawa, Bali, dan Sumatera Barat telah mencapai Eliminasi Malaria. Artinya, sekitar 74 persen penduduk Indonesia telah hidup di daerah Bebas Penularan Malaria," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang disampaikan Sekjen P2P Kemenkes RI, dr Desak made Wismarini, MKM, dikutip dari keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com pada Sabtu (30/4/2016)
Baca Juga
Advertisement
Pemerintah terus berupaya agar angka kejadian Malaria menurun dengan membagikan kelambu anti nyamuk di seluruh rumah tangga di daerah endemis Malaria. Menurut dia, sampai dengan 2015, cakupan penduduk berisiko tinggi Malaria yang mendapat perlindungan kelambu anti nyamuk di daerah endemis telah mencapai 87 persen.
Malaria masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di tingkat global, demikian pula di Indonesia. Namun saat ini, permasalahan Malaria di Indonesia cenderung semakin menurun. Pada 2010, di Indonesia terdapat 465.764 kasus positif malaria dan angka ini telah menurun pada tahun 2015 menjadi 209.413 kasus.
Di tingkat global, menurut WHO, angka kesakitan dan kematian akibat Malaria juga cenderung menurun pada periode 2005-2015. Meskipun demikian, masih ada lebih kurang 3,2 milyar jiwa atau hampir separuh penduduk dunia yang berisiko tertular penyakit Malaria. Pada tahun 2015, WHO memperkirakan ada sekitar 214 juta kasus baru malaria dengan kematian sekitar 438 ribu orang di seluruh dunia. Dari seluruh jumlah kematian akibat Malaria di dunia, sekitar sepertiga atau 306 ribu terjadi pada balita.