Top 3: Serbuan Ular Piton di Kantor Gubernur Bengkulu

Ular sepanjang 3 meter dan 6 meter itu menyusup di lantai depan ruang kerja Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

oleh Ahmad YusranYuliardi Hardjo PutroAjang Nurdin diperbarui 30 Apr 2016, 21:32 WIB
Pria ini terbukti mengkonsumsi ular piton, spesies reptil yang dilindungi oleh negara tersebut.

Liputan6.com, Bengkulu - Dalam lima hari terakhir, dua ekor ular piton menyambangi Kantor Gubernur Bengkulu pada jam kerja pegawai antara pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Kedatangan dua ekor piton itu tidak bersamaan. Ular sepanjang 6 meter terlihat di lantai depan ruang kerja BKD pada Rabu, 27 April 2016. Mendadak sontak, para pegawai negeri sipil (PNS) yang bersiap mengikuti apel sore menjadi panik. 

Berita ini menjadi berita yang paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal Regional sepanjang hari ini, Sabtu (30/4/2016).

Dua berita lainnya yang tak kalah diburu adalah makam keramat di proyek reklamasi yang tak bisa dibongkar dan warga desa di Makassar yang meminta Tuhan mencabut nyawa orang yang seenaknya buang sampah sembarangan.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional:

1. 2 Ular Piton Sambangi Kantor Gubernur Bengkulu

Kedua ular piton itu akan dilepas liar di kawasan konservasi Danau Dendam Tak Sudah (DDTS).

Ular sepanjang 3 meter dan 6 meter itu menyusup di lantai depan ruang kerja Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Beberapa PNS pria dibantu pawang ular yang sengaja didatangkan berupaya menghalau ular hingga terdesak ke sudut dinding kantor. Butuh waktu lebih dari satu jam untuk menjinakkan ular hingga berhasil diamankan.

"Ini jenis ular piton padi. Ular pertama sepanjang enam meter ini sudah sempat berganti kulit. Ada juga cangkang telur. Paling tidak tiga ekor ular masih berkeliaran di sekitar sini," ujar Syafei sang pawang ular.

Selengkapnya...

2. Tersisa Makam Keramat di Proyek Reklamasi, Tak Bisa Dibongkar?

Bukit tempat makam keramat di Batam masih tersisa (Liputan6.com / Ajang Nurdin)

Beberapa makam keramat dan masjid masih berdiri tegak di sepotong bukit seluas 5 hektare dengan ketinggian 30 meter di dekat Pelabuhan Batu Ampar, Batam.

Bagian bukit lainnya sudah dikeruk untuk proyek reklamasi. 

Sementara di sisi bagian bawah bukit sudah diratakan dengan alat berat. "Tapi yang di bukit kok tidak diratakan, apa karena keramat sehingga alat berat rusak, atau memang tidak bisa diganggu," ujar Edi.

Pengurus masjid dan makam, Surya Bone, menyebutkan bahwa area luas tanah yang ada bangunan masjid dan makam keramat merupakan hibah pemilik lahan sebelumnya.

Selengkapnya... 

 3. Warga Desa Ini Minta Tuhan Cabut Nyawa Pembuang Sampah di Jalan

Spanduk bertuliskan agar Tuhan mencabut nyawa orang yang membuat sampah sembarangan. (Liputan6.com/Ahmad Yusran)

Luapan aksi warga di Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan tidak main-main.

Warga setempat memanjatkan doa pada Tuhan untuk mencabut nyawa orang tidak dikenal yang seenaknya buang sampah sembarangan di sepanjang Jalan Talasalapang.

Kalimatnya pun terbilang ekstrem ketimbang efek jera perusak lingkungan sekelas pelaku reklamasi yang tidak taat dan patuh soal hukum lingkungan.

Selengkapnya...

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya