8 Ciapan SBY di Twitter Sejak 60 Menit yang Lalu Soal Hari Buruh

Salah satu pejabat yang getol meramaikan Hari Buruh adalah mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

oleh Azwar Anas diperbarui 01 Mei 2016, 11:10 WIB
Salah satu pejabat yang getol meramaikan Hari Buruh adalah mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Citizen6, Jakarta - Antusias masyarakat Indonesia untuk membicarakan Hari Buruh atau dikenal dengan May Day sangat besar. Tak hanya dari warga masyarakat, ciapan sejumlah pejabat serta artis tanah air juga turut berseliweran di lini masa hingga menjadi topik teratas Twitter Indonesia. 

Salah satu pejabat yang getol meramaikan Hari Buruh adalah mantan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Lewat akun Tewitter @SBYudhoyono, selama 60 menit terakhir, terhitung sejak berita ini diunggah terdapat sedikitnya 8 ciapan menyoal Hari Buruh.

Pada ciapan pertama, SBY menilai jika buruh adalah tulang punggung dan penggerak Industri. Tanpa buruh, kata SBY perusahaan akan lumpuh. Ciapan itu di-retweet 300 orang lebih dan disukai hampir 200 orang. 

Selain ketiga hal itu SBY juga mengecam kepada pemilik modal serta para pengusaha yang serakah. Menurutnya para pengusaha yang hanya menumpuk kekayaan tanpa batas di atas penderitaan buruh adalah kaum yang jahat.

SBY juga tampak menyorot para oknum yang menhasut untuk melakukan aksi anarkistis di Hari Buruh. Meurutnya orang-orang yang menghasut kekerasan dengan ideologi pertentangan kelas juga sama jahatnya dengan pengusaha serakah. 

SBY kemudian memungkasi kultweet-nya selama 60 menit terakhir dengan ajakan damai. Ia meminta seluruh pihak yang terkait dapat membicarakan apabila ada kesenjangan yang terjadi antara perusahaan dan buruh.

Hari Buruh menjadi hari libur tahunan untuk merayakan keberhasilan buruh meraih kendali ekonomi-politik hak-hak industrial. Sebelum abad 19 buruh mengalami perlakuan yang tidak manusiawi seperti pengetatan disiplin kerja, pengintensifan jam kerja, minim upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkat pabrik. Akan tetapi di beberapa negara kesejahteraan buruh masih dianggap memprihatinkan. Oleh karena itu, Hari Buruh kerap menjadi ajang unjuk rasa kaum buruh untuk menuntut kesejahteraan.

(war)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya