Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar Sensus Ekonomi 2016. Di antara pejabat lain, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok termasuk yang pertama yang disensus petugas BPS.
Maka, kediaman pribadi Ahok di kompleks Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara pun didatangi 6 petugas sensus Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta Utara hari ini, Minggu (1/5/2016). Pendataan Sensus Ekonomi (SE) di rumah sang gubernur berjalan singkat.
Menurut Deputi Neraca Dan Analisis Statistik BPS (Badan Pusat Statistik) DKI Jakarta, Kecuk Suhariyanto, ada beberapa pertanyaan yang ditujukan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian masyarakat.
Tak Punya Usaha
Data ini digunakan untuk mengetahui kebijakan dan perencanaan apa yang akan dilakukan pemerintah untuk pembangunan nasional maupun regional. BPS pun mendata adakah keberadaan usaha yang dilakukan oleh Ahok selain menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Saya mah cepat, enggak ada punya usaha," ujar Ahok menyela ucapan Kecuk di kediamannya, Pluit, Jakarta, Minggu (1/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Ahok bercerita, petugas menanyakan sejumlah hal kepadanya. Seperti para penghuni rumah dan juga usaha yang dijalankannya.
"Nanya siapa saja yang tinggal di rumah ini? Saya bilang, ada anak, istri, ajudan, satpam, dan ibu saya biasanya juga datang satu bulan sekali," kata Ahok.
"Juga nanya soal ada usaha yang dijalankan atau enggak, usaha rumah tangga? Saya jawab enggak ada usaha," lanjut dia.
Sensus di kediaman Ahok berjalan cepat. Ini karena sejak menjadi gubernur, ia tak memiliki usaha lain. Usai pendataan, stiker Sensus Ekonomi ditempel di kaca kiri samping pintu masuk rumah Ahok.
Sementara mantan Bupati Belitung Timur itu berpesan agar masyarakat menerima kedatangan para petugas sensus BPS.
Metode pendataan Sensus Ekonomi 2016 dilakukan dengan cara mendata usaha dan perusahaan, yakni pencacahan yang dilakukan di seluruh wilayah NKRI, mencakup seluruh usaha ekonomi.
Kemudian, BPS juga melakukan metode pendataan karakteristik usaha mikro, yakni pencacahan dilakukan secara sampel berdasarkan frame hasil listing Sensus Ekonomi 2016.