Bangunan Ini Dianggap 'Saudara Tua' Gereja Ayam di AADC 2

Gereja ini sejatinya rumah doa yang digagas pengusaha bernama Daniel Alamsyah di tahun 1990-an.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 02 Mei 2016, 06:34 WIB
Gereja ini sejatinya rumah doa yang digagas pengusaha bernama Daniel Alamsyah di tahun 1990-an.

Liputan6.com, Magelang - Film Ada Ada Dengan Cinta 2 ternyata ampuh mengangkat citra bangunan tua di sekitar Magelang, Jawa Tengah, yang sebelumnya tidak banyak diperhatikan oleh masyarakat, sehingga kini menjadi lokasi wisata baru.

Salah satunya, bangunan Gereja Ayam yang tidak jauh dari kawasan wisata Borobudur dan akhirnya menjadi ngetop di kalangan kaum muda-mudi, terutama mahasiswa Yogyakarta.

Yono, salah satu penjaga Gereja Alam, mengatakan bangunan ini sejatinya rumah doa yang digagas pengusaha bernama Daniel Alamsyah di tahun 1990-an.

"Bentuk dasar rumah doa ini adalah burung merpati, bukan ayam, apalagi angsa," kata Yono kepada Liputan6.com.


Menurut Yono, pembangunannya terhenti karena si pemilik mengalami kesulitan finansial. Kabarnya untuk menuntaskan bangunan itu dibutuhkan uang Rp 2 miliar. Nominal yang sangat besar di tahun 1990-an.

Namun, siapa yang sangka bangunan unik itu ternyata memiliki kembaran di pesisir Atlantida, Uruguay, Amerika Selatan. Namanya Rumah Elang. Masih mengambil ide dari keluarga burung.

Rumah Elang yang disebut dengan El Aguila itu terletak di Calle 3, Villa Argentina, Atlantida.

Gereja Ayam jadi lokasi film AADC2 (Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige)

Bangunan ini sejak awal perencanaannya memang dibangun menyerupai bentuk kepala burung elang. Hasilnya pun tidak menimbulkan salah tafsir karena kepala elang jelas sekali tergambar pada bangunannya.

Pemiliknya sendiri adalah pengusaha asal Italia yang tinggal di Buenos Aires, Argentina, bernama Natalio Michelizzi. Fungsinya pun berbeda karena bangunan ini adalah rumah atau tempat tinggal.

Dari sisi pembangunannya, jelas sekali Rumah Elang jauh lebih tua. Sebab, bangunan ini dibangun lancar tidak menemui halangan. Dimulai pada 1 Agustus 1945 rumah ini akhirnya rampung secara penuh dan ditempati oleh pemiliknya yang juga pengusaha.

Pemiliknya juga sempat menyewakan rumahnya sebagai vila untuk wisatawan yang berkunjung ke pantai di pesisir Atlantida. Sayang setelah pemiliknya meninggal di tahun 1953, rumah tersebut menjadi tak terurus.

Menilik perbedaan tahun pembangunannya, mungkinkah Gereja Ayam terinspirasi Rumah Elang? Entahlah. Yang jelas nasib kedua bangunan itu awalnya sama, terbengkalai dan berakhir sangat berbeda.

Sayangnya bangunan Gereja Ayam, yang mulai ngetop dan banyak didatangi wisatawan masih terbengkalai dan jauh dari perhatian pemerintah setempat. Di lain pihak, pemerintah Uruguay lebih memilih merenovasi rumah tersebut untuk kepentingan wisata.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya