Liputan6.com, Jakarta - Berita pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf juga diterima Vemmy Wowor, istri Julian Philip salah satu ABK Brahma 12 yang disekap kelompok militan itu. Meski demikian, Vemmy mengaku hingga kini belum bisa mengubungi suaminya.
"Nomor telepon suami saya belum bisa dihubungi, sehingga saya putuskan untuk berangkat ke Jakarta pada hari ini," ujar Vemmy di kediamannya, Sulawesi Utara, Senin (2/5/2016).
Vemmy akan berangkat dari rumahnya di Kelurahan Koya, Kecamatan Tondano Selatan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara langsung menuju Jakarta.
"Di bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta, saya akan dijemput pihak perusahaan. Selanjutnya mengikuti tahapan untuk bertemu suami," ujar Vemmy.
Dia mengaku belum tahu pasti kapan dan bagaimana bisa bertemu suaminya, karena berdasarkan informasi yang diterima, Julian dan 9 ABK lainnya masih menjalani tes kesehatan.
Baca Juga
Advertisement
"Lalu katanya pemerintah akan menyerahkan ke pihak keluarga. Yang penting saya sudah berada di Jakarta, sehingga bisa mengikuti langsung proses penyerahan para sandera ke pihak keluarga," papar Vemmy.
Kabar tentang pembebasan suaminya itu, menurut Vemmy, diterima dari pihak perusahaan sejak Minggu 1 Mei 2016 sore.
"Setelah melihat tayangan di televisi baru saya lebih yakin," tutur dia.
Sebagai ungkapan syukur, keluarga Julian Philip menggelar ibadah bersama di rumah mereka di kelurahan Koya.
"Saya sampaikan terimakasih pada Pemprov Sulawesi Utara, Pemkab Minahasa, Polda Sulut. Juga pada Presiden, Menteri Luar Negeri, serta semua pihak yang membantu pembebasan sandera ini," ujar Vemmy.
Namun Vemmy belum mengetahui pasti bagaimana soal pekerjaan suaminya ke depan.
"Profesi itu sudah jadi panggilan. Mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Akan didiskusikan dengan suami apakah tetap jadi pelaut atau kerja lain. Yang penting dekat dengan keluarga," tutur Vemmy.