Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 10 awak Kapal Anand 12 dan Brahma 12 yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina, kini telah bebas. Tapi, seluruh anggota TNI termasuk alutsista tetap disiagakan di Tarakan, Kalimantan Utara.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Senin (2/5/2016), seluruh pasukan elite TNI yang tergabung di Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), terus berlatih dan siap bergerak jika ada perintah pembebasan empat awak Kapal Hendry yang masih disandera.
Keluarga Mochamad Ariyanto Misnan, Kapten Kapal Hendry, yang juga menjadi korban penyanderaan kelompok bersenjata di Filipina, semakin bersedih karena belum ada kabar tentang 4 awak kapal tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Keluarga yang setia menunggu di rumah di Jalan Garuda 6, Pengasinan, Rawa Lumbu, Bekasi, Jawa Barat terus berharap sang kapten kapal dan tiga rekannya bisa dibebaskan.
Kapal Tunda Hendry yang menarik kapal tongkang Christy bermuatan batu bara dibajak pada Jumat, 15 April 2016. Saat itu kapal sedang berlayar dari Filipina menuju Banjarmasin.
Lima orang awak kapal dapat melarikan diri dari penyandera yang diduga kelompok Abu Sayyaf, sedangkan satu orang mengalami luka tembak. Sementara 4 orang disandera dan belum diketahui keberadaanya.