BKPM Targetkan Tarik Investasi Tiongkok Rp 390 Triliun di 2016

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan komitmen investasi Tiongkok naik pesat di 2016.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Mei 2016, 16:44 WIB
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan komitmen investasi Tiongkok naik pesat di 2016.

Liputan6.com, Jakarta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan komitmen investasi Tiongkok naik pesat di 2016. Peningkatan investasi ini sejalan dengan ‎deregulasi besar-besaran yang dilakukan oleh pemerintah.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengungkapkan tahun ini menjadi tahun spesial bagi para investor Tiongkok. Untuk meningkatkan komitmen dan realisasi investasi Tiongkok di Indonesia, BKPM bahkan membuat desk khusus Tiongkok.

Komitmen investasi dari Tiongkok pada tahun ini ditargetkan menjadi US$ 30 miliar atau setara Rp 390 triliun (kurs Rp 13.000/US$).

"Target investasi China kita targetkan tahun ini US$ 30 miliar. Itu untuk komitmen investasinya. Tahun lalu, komitmen investasi US$ 21 miliar (Rp 273 triliun),"‎ kata Franky di kantornya, Senin (2/5/2016).

Franky mengungkapkan ini bukan satu hal yang mustahil. Untuk itu ini adalah peluang bagi Indonesia untuk menarik investor-investor asal Tiongkok.

‎Realisasi investasi Tiongkok di Indonesia pada 2015 sebanyak US$ 2,1 miliar atau meningkat sebanyak 47 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa desk ini perlu dibuat.

Selain itu, dikatakannya, pada kuartal I-2016, realisasi investasi Tiongkok sebesar US$ 464,59 juta atau meningkat lima kali lipat dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya US$ 75,1 juta‎.

‎Tak hanya desk khusus Tiongkok, Franky mengaku juga akan memfasilitasi layanan chatting berbasis aplikasi melalu Whatsapp dan WeChat dengan nomor kontak yang akan diumumkan selanjutnya.

‎"Nantinya juga kita ada akses juga WeChat dan Whatsapp. Nantinya nomor ini akan kita infokan ke Kedutaan China di Jakarta dan juga Kadin China untuk bisa disoalisasikan kepada pengusaha China, sehingga ada komunikasi, keluhan-keluhan yang bisa disampaikan‎," pungkasnya

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya