Menperin: Patimban Bisa Jadi Alternatif Pelabuhan Tanjung Priok

Keberadaan pelabuhan alternatif seperti Patimban akan menambah sisi positif bagi industri nasional.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 02 Mei 2016, 16:44 WIB
Sebuah Kapal container bersandar di pelabuhan JICT, Jakarta Utara, Rabu (25/3/2015).Pelindo II mencatat waktu tunggu pelayanan kapal dan barang sudah mendekati target pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mendukung pembangunan Pelabuhan Patimban, Jawa Barat. Patimban dinilai bisa menjadi pelabuhan alternatif, sehingga kegiatan bongkar muat kontainer tidak perlu terfokus di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara.

"Saya mah terserah di mana saja, yang penting alternatif (Pelabuhan) Tanjung Priok," kata Saleh Husin, di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (2/5/2016).

Menurut Saleh, setiap melakukan kunjung kerja ke kawasan industri di Karawang dan Cikampek, dirinya selalu mendapatkan permintaan yang sama yaitu keberadaan pelabuhan baru dari para pengusaha.

"Mereka mengeluh akses ke Tanjung Priok sudah stuck. Mereka minta pelabuhan baru. Kalau ada Patimban, sebagian bisa geser ke situ," tutur menteri asal Partai Hanura itu.


Saleh mengakui, sekitar 60 persen industri manufaktur dikontribusi dari Jawa Barat. Dengan adanya pelabuhan alternatif maka akan menambah sisi positif bagi industri nasional.

"Dengan port di Jawa Barat, cost logistic makin turun. Soal jarak tempuh nanti bisa pakai tol dan kereta api, karena ini kan pelabuhan internasional," jelas Saleh.

Secara terpisah, Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengaku  belum bisa memastikan tentang pembangunan Pelabuhan Patimban ini. Dirinya harus berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlebih dulu.

Proyek pembangunan Pelabuhan internasional Patimban merupakan proyek pengganti Cilamaya di Karawang Jawa Barat yang urung dilanjutkan pelaksanaannya. Proyek ini direncanakan mulai dibangun pada 2017 dengan target pengoperasian pada 2019.(Silvanus/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya