Liputan6.com, Jakarta - Dewan Piminan Wilayah (DPW) Partai Nasdem DKI Jakarta mengusulkan pergantian antar waktu atau PAW terhadap kadernya di DPRD DKI, Inggard Joshua. Inggard dianggap tak sejalan dengan partai dan kerap mengkritisi Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Inggard pun menanggapi sikap partainya tersebut. Menurut Inggard, dirinya hanya menjalankan tugas sebagai wakil rakyat di DPRD DKI untuk mengontrol kinerja lembaga eksekutif.
Selama ini, ia hanya mengkritisi kebijakan Pemprov DKI, bukan Ahok secara pribadi.
"Saya kan bukan kritik Ahok, tapi kritik kebijakan pemprov. Saya sebagai wakil rakyat harus kritisi kebijakan Pemprov dong, kalau nggak sejalan," ujar Inggard di Jakarta, Senin (2/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Inggard enggan menanggapi lebih jauh soal usulan PAW tersebut. Dia bahkan menantang Sekretaris DPW Partai Nasdem DKI, Wibi Andriano terkait tudingannya yang menyebut dirinya tak mengindahkan imbauan partai.
"Lihat nanti salah siapa. Kalau dia bilang suka kritik Ahok, saya tanya apakah benar begitu? Saya nggak pernah kritik Ahok, yang saya kritisi kebijakan Pemprov soal reklamasi dan RS Sumber Waras," jelas dia.
Terkait pernyataan dirinya yang menyebut Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Bestari Barus menerima suap kasus reklamasi, Inggard menantang yang bersangkutan untuk lapor ke polisi. Inggard meminta kasus itu tidak perlu diributkan diinternal partai.
"Kalau dia nggak suka, suruh dia aja lapor ke polisi, kan jelas. Masak kalau orang nggak melakukan, terus saya ngomong, terus dia begitu. Kan kita negara hukum," ucap dia.
"Kita nggak usah berpolemik dulu lah. Kan saya udah ngomong dari setahun lalu masalah reklamasi. Kenyataannya itu kan memang menimbulkan kontroversi," pungkas Inggard.