Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah menargetkan pembangunan 5 juta sambungan jaringan gas (jargas) rumah tangga hingga 2025. Nilai kebutuhan investasi untuk mendukung bauran energi ini mencapai Rp 70 triliun.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, gas bumi untuk rumah tangga merupakan pemanfaatan energi alternatif yang sangat potensial karena penggunaannya lebih efektif dan efisien.
Ini sesuai dengan target bauran energi nasional jika pada 2025 penggunaan minyak bumi berkurang dan penggunaan gas bumi meningkat. "Salah satu caranya adalah melalui penggunaan Jaringan Gas Bumi untuk rumah tangga," kata dia di Surabaya, Senin (2/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Dia menuturkan, dalam lima tahun ke depan atau hingga 2019, jumlah jargas yang dapat dibangun sekitar 1,3 juta pelanggan dengan nilai investasi Rp 18,2 triliun.
"Rencana sampai dengan tahun 2019 ditargetkan terbangun 1,3 juta SR, dengan rincian sebagai berikut. Sudah terbangun 204.766 SR, APBN 900.000 SR, PGN 106.627 SR, dan Pertamina 88.607 SR," dia menuturkan.
Sedangkan untuk 10 tahun hingga 2025, jaringan yang bisa dibangun diprediksi mencapai 5 juta sambungan rumah tangga dengan investasi Rp 70 triliun.
Hingga saat ini, pemerintah telah membangun 204.766 sambungan rumah tangga di beberapa kota di Indonesia, yang terdiri 97.076 SR dibangun dengan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Kemudian 107.690 SR dibangun PGN dan Pertamina berencana akan membangun 5.000 sambungan rumah tangga di 2 lokasi pada 2016.(Pew/Nrm)