Kapolri: Perburuan Santoso Diperpanjang, Tinggal Kuat-kuatan Saja

Operasi Tinombala untuk memburu kelompok teroris Santoso yang bersembunyi di hutan pegunungan Poso, Sulawesi Tengah diperpanjang.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 02 Mei 2016, 17:57 WIB
Kapolri, Jenderal Pol Badrodin Haiti (tengah) memberikan keterangan terkait pengungkapan kasus teror Jakarta di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/1/2016). Kapolri mengungkap barang bukti hasil pengembangan kasus teror. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Operasi Tinombala untuk memburu kelompok teroris Santoso yang bersembunyi di hutan pegunungan Poso, Sulawesi Tengah diperpanjang. Semula operasi tersebut direncanakan berakhir pada 8 Mei 2016.

Hal ini dipastikan oleh Kapolri Badrodin Haiti. "‎Diperpanjang. Ya sudah pasti. Sampai selesai. Sampai habis. Polanya tetap sama," kata Badrodin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/5/2016).

Menurut Badrodin, penumpasan kelompok teroris Santoso tinggal menunggu waktu. Aparat gabungan dalam operasi itu hanya harus adu kuat sebelum kelompok tersebut ditangkap sepenuhnya.

"Tinggal betah-betahan, kuat-kuatan saja. Saya katakan mereka sebagian besar anak buahnya sudah ditangkap," tutur Badrodin.

Saat ini, lanjut Badrodin, total sudah ada 24 anak buah Santoso yang ditangkap. Selain itu, 2 orang yang mau bergabung dengan kelompok itu pun sudah dicegah dan ditangkap.

TNI/Polri meyakini kelompok teroris Santoso sudah terkepung di pegunungan di barat daya Poso. Kekuatan mereka pun diduga telah melemah.

Keyakinan ini muncul setelah aparat menjalankan strategi untuk melemahkan kelompok tersebut. Yakni dengan cara memotong alur logistik mereka hingga kelompok itu sulit untuk bertahan hidup.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya