Liputan6.com, Jayapura - Pelatih Persipura Jayapura, Jafri Sastra, mengakui perlu beradaptasi dengan perbedaan waktu di Papua dengan di Sumatera Barat, daerah asalnya. Perbedaan waktu sebanyak dua jam di Papua dengan Wilayah Indonesia Barat itu yang membuat Jafri jetlag.
Seperti diketahui, waktu di Provinsi Papua lebih cepat dua jam dibanding waktu di Indonesia bagian barat. Hal itu membuat dia perlu mengatur lagi kegiatannya sehari-hari sesuai dengan waktu di Jayapura.
Baca Juga
- Kemenpora Sudah Siapkan Draft Pencabutan Pembekuan PSSI
- Faktor Ban Bikin Rossi Makin Percaya Diri
- Perseru Vs Mitra Kukar, Kekuatan Misterius Tuan Rumah
Advertisement
"Paling mencolok perbedaan dua jam waktu barat dan timur. Di awal-awal berdampak ke jam bangun, jam tidur, jam sholat. Tapi sekarang sudah tidak lagi," ujar Jafri saat dihubungi Liputan6.com, Senin (2/5/2016).
Jafri Sastra ditunjuk jadi pelatih Persipura Jayapura untuk ajang Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo. Di pertandingan pertama, Jumat (29/4/2016) Persipura ditahan imbang 1-1 oleh tamunya, Persija Jakarta di Stadion Mandala, Jayapura.
Bagi Jafri, Jayapura sejauh ini adalah tempat terjauh baginya untuk melatih. Sebelumnya, Jafri pernah melatih tim kampung halaman, Semen Padang juga tim asal Kalimantan, Mitra Kukar.
Suka Kuliner Papua
Kendati begitu, Jafri merasa Jayapura bukan tempat yang terlalu jauh baginya. "Dibilang jauh juga tidak. Yang lebih jauh ya orang Argentina, Nigeria, yang datang ke sini untuk bermain bola," kata dia.
Lebih lanjut, Jafri pun mengaku tak kesulitan dalam hal makanan. Pasalnya, dia dapat dengan mudah menemukan warung Padang di Jayapura.
Lagipula, kata Jafri, menu masakan tradisional Papua juga tak kalah nikmat. Dia pun memuji kualitas kesegaran masakan ikan dari Papua. "Ada terus (menu tradisional Papua) tersedia di hotel, ada talas pisang, keladi rebus. Papeda juga kadang-kadang ada. Ikan di sini enak-enak karena langsung dari laut," tutur Jafri.
"Tapi kalau kita rasa yang enak menurut orang padang ya sambal padang. Warung padang di sini banyak tapi beda-beda rasanya," ujar Jafri yang mengaku beruntung tinggal di kawasan yang ramai.
Advertisement