5 Taipan Properti Paling Kaya di Dunia

Properti merupakan investasi menguntungkan membuat banyak pengusaha memilih untuk menekuni usaha tersebut.

oleh Vina A Muliana diperbarui 05 Mei 2016, 05:57 WIB
Properti adalah bisnis dengan prospek yang relatif paling aman. Meski demikian, masih banyak yang ragu untuk terjun ke dalamnya.

Liputan6.com, Jakarta - Properti masih menjadi salah satu pilihan yang sering dipilih orang untuk berinvestasi. Selain harganya yang cenderung stabil, properti juga memiliki nilai investasi yang menguntungkan.

Tak heran apabila banyak pengusaha yang memilih untuk menekuni usaha ini. Sebagian di antaranya bahkan mampu untuk sukses besar. Melansir laman celebritynetworth.com, Kamis (5/5/2016) berikut ulasannya:

5. Raymond Kwok

Foto dok. Liputan6.com

Pria berusia 64 tahun ini merupakan pimpinan perusahaan Sun Hung Kai Properties, sebuah perusahaan properti terbesar di Hong Kong. Kekayaannya mencapai US$ 10,6 miliar atau Rp 139,47 triliun (Kurs US$ 1 = Rp 13.157)

4. Thomas Kwok

Foto dok. Liputan6.com

Sama seperti Raymond Kwok, Thomas Kwok juga merupakan salah satu pimpinan dari Sun Hung Kai Properties di Hongkong. Ia mampu mendapat kekayaannya berkat warisan yang diturunkan padanya.

3. Donald Bren

Foto dok. Liputan6.com

Pria berusia 83 tahun ini merupakan pimpinan dari salah satu perusahaan properti paling bonafid di Amerika Serikat. Di bawah bendera Irvine Company, ia mampu mengumpulkan kekayaan hingga mencapai US$ 16,6 miliar atau Rp 218,4 triliun.


Lee Shau Kee

2. Lee Shau Kee

Foto dok. Liputan6.com

Lee Shau Kee merupakan pimpinan dari Henderson Land Development. Di bawah nahkodanya, perusahaan tersebut mampu menjadi salah satu perusahaan properti terbesar di Hong Kong. Kekayaan pria 88 tahun ini mencapai US$ 20 miliar.

1. Wang Jianlin

Foto dok. Liputan6.com

Wang Jianlin merupakan pengusaha properti asal China. Ia merupakan pimpinan dari Dalian Wanda Group, developer properti terbesar di China. Alhasil, pria ini pun sukses menduduki peringkat pertama dengan kekayaan mencapai US$ 30 miliar atau Rp 394,7 triliun. (vna)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya