Pemerintah Fokus Bebaskan 4 WNI yang Masih Disandera Abu Sayyaf

4 WNI yang diduga disandera kelompok Abu Sayyaf tersebut diyakini dalam keadaan selamat.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 02 Mei 2016, 20:19 WIB
Menlu Retno Marsudi berbincang dengan salah satu WNI yang sempat disandera kelompok Abu Sayyaf di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/5). Kedatangan 10 WNI Sandera Abu Sayyaf untuk diserahterimakan kepada Keluarga. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arrmanatha Nasir angkat bicara terkait nasib 4 WNI yang diduga masih disandera Abu Sayyaf. Keterangan ini disampaikan usai 10 WNI yang diserahterimakan ke pihak keluarga usai bebas dari penyanderaan kelompok tersebut.

Menurut pria yang kerap disapa Tata ini, 4 WNI tersebut masih dalam keadaan selamat. Pemerintah juga tengah memfokuskan penyelamatan mereka.

"Empat orang itu masih hidup," ujar pria yang karib disapa Tata itu di kantor Kemlu, Senin (2/5/2016).

Sama seperti penyelamatan pertama, dalam pembebasan 4 WNI kedua ini, keselamatan tetap jadi prioritas. Hal tersebut tak bisa diganggu gugat.

"Kita akan fokus ke sana," tegas Tata.

Empat pelaut Indonesia diculik kelompok bersenjata yang diduga Abu Sayyaf di perairan Filipina pada Jumat 15 April 2016 malam waktu setempat.

Namun, enam ABK asal Indonesia, termasuk satu yang terluka, berhasil melarikan diri ke Semporna, kawasan pantai timur Sabah, Malaysia.

Ini insiden pembajakan ketiga dalam sebulan terakhir yang dialami kapal di perairan internasional di Tawi-Tawi, pulau milik Filipina yang berbatasan dengan pantai timur Sabah.

Satu di antara ABK WNI yang lolos telah dikirim ke Semporna untuk perawatan medis. Sementara lima ABK lainnya mengarahkan kapal tunda mereka menuju Pelabuhan Lahat Datu, Malaysia, untuk mencari bantuan polisi.

Sepuluh ABK WNI akhirnya bisa pulang ke Tanah Air, Minggu 1 Mei 2016 malam. Mereka mendarat di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma. Pada Senin siang, 10 mantan sandera akhirnya resmi diserahkan ke pihak keluarga.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya