Liputan6.com, Medan - Pembunuhan terhadap Nuraini Lubis, mantan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIB) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara atau UMSU Medan pada Senin sore tadi, menggemparkan para mahasiswa di kampus yang terletak di Jalan Mukhtar Basri, Kota Medan. Kericuhan pun sempat mewarnai Kampus UMSU.
Polisi sempat kewalahan saat hendak membawa Roymando Sah Siregar, mahasiswa yang diduga membunuh dosen UMSU tersebut. Banyak mahasiswa yang berada di dalam area kampus hendak menghakimi pelaku. Namun upaya tersebut dihalangi personel kepolisian.
Setelah melalui upaya mediasi antara mahasiswa, pihak kampus, dan polisi, Roymando akhirnya dibawa keluar Kampus UMSU Medan.
"Mediasi dilakukan antara Kapolres dan mahasiswa, hingga akhirnya pelaku berhasil dibawa ke Polresta. Kasus ditangani Polresta Medan, belum tahu apa motif pastinya, masih diperiksa," ucap Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Kombes Helvi Assegaf di Medan, Senin (2/5/2016) malam.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, menurut Helvi, jenazah korban berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut untuk keperluan autopsi. Sedangkan pelaku telah dibawa ke Polresta Medan untuk penyelidikan lebih lanjut.
Nuraini Lubis ditemukan bersimbah darah di Gedung B UMSU, Jalan Mukhtar Basri, Kota Medan, Senin sore tadi. Diduga, dosen FKIP itu ditikam mahasiswa bernama Roymando Sah Siregar.
Seorang mahasiswa UMSU bernama Ahmad mengatakan, awalnya pelaku diketahui datang ke Gedung FKIP. Tidak lama, ia mendengar suara keributan dari ruangan dosen.
"Tadi sempat lihat dia masuk ke FKIP, terus enggak lama terdengar suara jeritan dekat ruang dosen. Pas saya lihat sudah banyak darah," kata Ahmad kepada Liputan6.com di Medan, Senin.
Mahasiswa lainnya, Anugerah Utama menyebut, ia mendengar perlakuan keji itu dilakukan Roymando karena kepergok mesum dan nilainya sering tidak bagus. Namun Anugerah tidak dapat memastikan.
"Enggak berani juga bilang apa motifnya, tapi dengar-dengar pelaku ketahuan mesum sama pacarnya. Ibu itu yang mergokin di kamar mandi, terus katanya nilainya juga selalu rendah. Mungkin dia dendam," tutur mahasiswa UMSU Medan tersebut.