Liputan6.com, Baghdad - Seorang ahli keamanan NATO memperingatkan bila saat ini teknisi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) sedang menciptakan mobil otonomos. Kendaraan yang berjalan dengan kemudi otomatis ini telah dilengkapi sistem persenjataan.
Mobil otonomos tersebut digarap di markas utama ISIS di Raqqa, Suriah. Dilansir Motortrend, mobil ciptaan ISIS ini bisa berjalan sendiri ke suatu kota besar dan meledakkan wilayah yang dituju.
"Kami saat ini sangat berfokus pada Raqqa dimana ISIS memiliki pabrik pembuatan bom. Tidak hanya Google yang memproduksi mobil otonom, ISIS juga berusaha melakukan hal serupa," kata Jamie Shea, Asisten Deputi Sekretaris Jendral untuk Masalah Keamanan.
Baca Juga
Advertisement
Shea menyebut bila kelompok teroris tersebut memanfaatkan keahlian teknis yang dimiliki untuk meriset suatu bom mobil otonom. Namun demikian, masih belum jelas jenis kendaraan apa yang diciptakan ISIS untuk serangan.
Saat ini hampir semua pabrikan telah memiliki rencana atau teknologi ke arah kemudi otomatis. Adapun sistem semi otomatis telah hadir di beberapa kendaraan seperti auto-steer, auto braking, dan parkir otomatis.
Mobil otonom yang akan diluncurkan dalam beberapa tahun mendatang ternyata memunculkan kekhawatiran lain apabila ISIS bisa memanfaatkan dari teknologi baru tersebut. Selain itu, eksperimen yang dilakukan hacker telah berhasil meretas sistem perangkat lunak dalam sistem koneksi pada mobil.