Liputan6.com, Jakarta - Suriah terus memanas. Pertempuran kembali pecah di salah satu kota besar di negara itu, Aleppo.
Menindaklanjuti kejadian ini, KBRI di Suriah segera bertindak. Mereka memulangkan 15 TKI dari negara tersebut.
Pemulang belasan TKI itu dilakukan pada 2 Mei 2016. Repatriasi oleh KBRI merupakan gelombang ke-275 sejak kondisi Suriah memanas beberapa tahun lalu.
Baca Juga
Advertisement
"Pemulangan atau repatriasi WNI ini merupakan program yang telah berlangsung sejak tahun 2011 karena situasi keamanan di Suriah yang masih sangat mengkhawatirkan dan tidak mungkin kontrak kerjanya diperpanjang lagi," sebut Dubes RI untuk Suriah Djoko Harjanto kepada Liputan6.com, Selasa (3/5/2016).
Menambahkan pernyataan Dubes Djoko, Pejabat Protokol Konsuler sekaligus Pejabat Penerangan Sosial Budaya KBRI Damaskus, AM Sidqi menjelaskan pemulangan ini bukan gelombang terakhir. Hal itu terjadi karena situasi di Suriah masih belum kondusif.
"Terlebih lagi dengan Aleppo yang kembali memanas, KBRI Damaskus berupaya sekuat tenaga untuk menyelamatkan dan memulangkan WNI sesegera mungkin dari Suriah," ujar Sidqi.
"Dengan keberangkatan sebanyak 15 (lima belas) WNI/TKI itu, saat ini di shelter KBRI Damaskus masih terdapat sekitar 18 WNI diduga kuat korban perdagangan manusia yang sedang diperjuangkan hak dan kepulangannya," tambahnya.
Repatriasi kali ini kebanyakan tenaga kerja wanita yang sebagian besar berasal dari Jawa Barat, sisanya berasal dari Jateng, Jatim, dan NTB. Tak hanya dipulangkan berhasil segala permasalahan dan hak-haknya dengan majikan turut diselesaikan.
Berikut daftar nama WNI yang dipulangkan di gelombang ke-275:
1. Edah Jubaedah Bt Saldia Aril, Purwakarta;
2. Eneng Cahyati Bt Uking Sukri, Purwakarta;
3. Lisnawati Bt Otang Cece, Cianjur;
4. Rosita Binti Samin, Lebak;
5. Siti Maisaroh Samsuri, Cianjur;
6. Sri Utami Bt Darman Aris, Cirebon;
7. Suwarti Bt Suron Sarbini , Tangerang, Banten ;
8. Toebah Madrais, Pandeglang, Banten;
9. Ani Bt Ridwan Sutara, Cirebon;
10. Ratnasari Bt Samiah Klesum, Lombok Timur;
11. Ayisah Bit Tasam Mukrim, Majalengka;
12. Sariah Bt Rosid Surya, Karawang;
13. Kani Kada Nawi, Indramayu;
14. Ahmad Kosasih Ramli, Jakarta;
15. Yahya Idris Abdullah, Pandeglang.