Liputan6.com, Manado - Jika sebagian besar ABK Brahma 12 sandera Abu Sayyaf sudah bertemu dengan sanak keluarga, tidak demikian halnya dengan sang kapten kapal, Peter Tonsen Barahama. Ia belum bisa menemui keluarga, bahkan baru berkomunikasi lewat telepon. Hal itu karena Peter lupa nomor ponsel sang ibu.
"Jadi, Peter pinjam handphone milik istri Alfian Repi, salah satu ABK. Nah, yang Peter ingat cuma nomor pacarnya itu. Karena nomor HP saya baru diganti, Peter tidak hapal nomor saya dan suami saya," ucap Sofitje Salemburung, ibunda Peter, saat ditemui di rumah kerabat mereka di Kecamatan Tuminting, Manado, Sulawesi Utara, Senin malam, 2 Mei 2016.
Sofitje mengungkapkan seluruh ABK Brahma 12 tidak lagi memiliki ponsel pasca-penyanderaan, termasuk Peter. Karena itu, ia sampai harus meminjam ponsel istri temannya agar bisa menghubungi keluarga di Manado. Saat Peter menghubungi pacarnya, Sofitje kebetulan juga berada di tempat tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Pertama kali Peter telepon pacarnya di Tahuna. Kebetulan saya dan Sam, kakak Peter juga ada sama-sama dengan pacarnya itu," ujar Sofitje.
Kekasih Peter adalah seorang guru yang bertugas di Sangihe. Menurut Sofitje, Peter dan pacarnya sudah sempat tukar cincin. "Nanti setelah Peter datang ke Manado baru kita bicarakan bagaimana," ujar wanita berusia 60 tahun itu.
Pensiunan guru itu menambahkan, dia bersama suaminya Charlos Barahama dan Sam baru akan bertolak ke Jakarta pada, Selasa (3/5/2016) siang. "Karena saya sudah terlanjur pergi ke Sangihe hari Minggu dan balik kembali ke Manado hari Senin. Jadi, Selasa ini baru kita berangkat ke Jakarta," tutur dia.
Menurut Sofitje, keberangkatannya ke Sangihe pada Minggu (01/05/2016) itu, karena dirinya belum yakin kalau Peter dan kawan-kawannya pada hari itu juga segera diterbangkan ke Jakarta. Ia menduga Peter masih akan tinggal di Filipina dalam beberapa hari mendatang.
Tadi malam, kondisi rumah kerabat kapten kapal yang dibebaskan kelompok Abu Sayyaf itu sudah dibenahi. Mereka siap menyambut kedatangan Peter. Sanak keluarga dari Bitung dan Sangihe terlihat berkumpul di teras rumah hingga ruangan tamu dan dapur. Namun, Charlos tidak terlihat di situ.
"Opa (sebutan akrab Charlos) sejak sore dijemput wartawan untuk dialog di salah satu televisi lokal. Saya masih capek karena naik kapal, jadi tidak ikut," ujar Sofitje sambil mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Jakarta siang ini.