Liputan6.com, Jakarta - Aksi bullying yang diduga kuat dilakukan oknum siswi SMA 3 Setiabudi, Jakarta Selatan menjadi sorotan publik. Video aksi perpeloncoan senior terhadap junior itu bahkan telah menyebar di sejumlah sosial media.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Jakarta Selatan Fery Safarudin prihatin dengan kejadian tersebut. Dia berjanji akan menindak tegas para pelajar nakal itu.
"Saat ini masih didalami. Kita akan tindak tegas. Para pelaku diminta untuk meminta maaf kepada orangtua dan korban," ujar Fery di Jakarta, Selasa (3/5/2016).
Para pelaku diduga merupakan siswi kelas XII yang telah mengikuti Ujian Nasional (UN) April lalu. Sedangkan pengumuman kelulusan akan dilakukan dalam waktu dekat, yakni 7 Mei 2016.
Menurut Fery, pihaknya tidak menutup kemungkinan akan menahan ijazah para pelaku. Kendati begitu, pemerintah bersama pihak sekolah akan menyelidiki kasus ini terlebih dulu.
"Kemungkinan ijazah akan ditahan sampai ada kepastian," tandas dia.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsektro Setiabudi Kompol Ali Yuzron mengaku belum mengetahui kasus bullying di SMAN 3 Jakarta. Apalagi polisi tidak menerima laporan dari korban bullying.
"Tidak ada tuh, belum dapat laporannya saya tentang kasus bullying di SMAN 3 Jakarta," kata Ali.
Kasus ini heboh setelah video berdurasi 37 detik diunggah di akun Instagram Momoviyana. Video yang diunggah sejak 5 hari lalu itu telah mendapatkan ribuan like dan comment dari para netizen. Komentarnya pun beragam.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, aksi tersebut diduga dilakukan pada Kamis 28 April 2016. Kejadian tersebut bermula saat korban pergi ke acara ulang tahun temannya di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan. Saat itu korban yang diantar oleh orangtuanya, dinilai oleh para seniornya sebagai anak mami.
Beberapa hari kemudian, korban dibawa ke luar sekolah oleh sejumlah siswi kelas XII dan mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan.
Korban dimaki, disiram air, dan abu rokok. Korban juga sempat dipaksa merokok. Bahkan korban juga mendapatkan pelecehan seksual secara verbal dan non-verbal dari para seniornya.