Dilema Pengungsi Rohingya untuk Bertahan Hidup di Indonesia

Pengungsi wanita menggendong anaknya di kompleks penampungan sementara Blang Adoe, Aceh Utara, Aceh, Rabu (27/4). Tersisa 300 orang pengungsi Rohingya di empat penampungan kabupaten/kota Pantai Utara dan Timur Aceh. (Chaideer Mahyuddin / AFP)

oleh Satria Yudha diperbarui 03 Mei 2016, 18:20 WIB
20160503-Dilema Pengungsi Rohingya Untuk Bertahan Hidup di Indonesia
Pengungsi wanita menggendong anaknya di kompleks penampungan sementara Blang Adoe, Aceh Utara, Aceh, Rabu (27/4). Tersisa 300 orang pengungsi Rohingya di empat penampungan kabupaten/kota Pantai Utara dan Timur Aceh. (Chaideer Mahyuddin / AFP)
Pengungsi wanita menggendong anaknya di kompleks penampungan sementara Blang Adoe, Aceh Utara, Aceh, Rabu (27/4). Tersisa 300 orang pengungsi Rohingya di empat penampungan kabupaten/kota Pantai Utara dan Timur Aceh. (Chaideer Mahyuddin / AFP)
Para pengungsi Rohingya tampak asik membaca buku di penampungan sementara Blang Adoe, Aceh Utara, Aceh, Rabu (27/4). Pengungsi masih menunggu kejelasan nasib mereka sebelum batas waktu keberadaan mereka di Indonesia. (Chaideer Mahyuddin / AFP)
Tempat pengungsi Rohingya yang tertata rapi dan layak di kompleks penampungan sementara Blang Adoe, Aceh Utara, Aceh, Rabu (27/4). Hampir setahun imigran Rohingya yang ditemukan terombang-ambing di lautan mengungsi di Aceh. (Chaideer Mahyuddin / AFP)
Seorang pengungsi Rohingya saat melakukan aktivitas di penampungan sementara Blang Adoe, Aceh Utara, Aceh, Rabu (27/4). Berbagai kecaman global menguat dikarenakan tidak jelasnya nasib mereka untuk bisa kembali di negara mereka. (Chaideer Mahyuddin / AFP)
Pengungsi Rohingya saat melakukan aktivitas di kompleks penampungan sementara Blang Adoe, Aceh Utara, Aceh, Rabu (27/4). Hampir setahun imigran Rohingya yang ditemukan terombang-ambing di lautan mengungsi di Aceh. (Chaideer Mahyuddin / AFP)  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya