Firasat Istri Sebelum Brigadir Sudiarta Tewas Ditusuk Amokrane

Tubuh Sudiarta dihunus pisau sebanyak 8 kali oleh Amokrane Sabet, turis asal Prancis tersebut.

oleh Dewi Divianta diperbarui 03 Mei 2016, 20:05 WIB
Tubuh Sudiarta dihunus pisau sebanyak 8 kali oleh Amokrane Sabet, turis asal Prancis tersebut. (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Liputan6.com, Denpasar - Anggota Polsek Kuta Utara, Denpasar, Bali, Brigadir Anak Agung Putu Sudiarta meninggal dunia dalam drama penangkapan terhadap seorang atlet tarung bebas Amokrane Sabet. Saat itu tubuh Sudiarta ditusuk pisau sebanyak 8 kali oleh turis asal Prancis tersebut.

Dua hari sebelum suaminya tewas di tangan Amokrane, sang istri, Ni Made Ayu Larasati, mendapatkan mimpi aneh. Dalam mimpi itu, Larasati dikejar-kejar sosok hitam besar.

"Dua hari sebelum Bapak meninggal, sempat bermimpi dikejar-kejar sosok hitam besar tapi walau saya berlari seperti jalan di tempat," kata Larasati kepada Liputan6.com di rumah duka, Denpasar, Bali, Selasa malam (3/5/2016).

"Bapak kan meninggal Senin, hari Minggunya sempat melali (jalan-jalan) sekeluarga dan saya berjalan di atas jalan setapak dan melewati satu ikan mati," sambung dia.

Kepergiannya meninggalkan luka bagi keluarga yang ditinggalkan. Di mata keluarga, Sudiarta merupakan sosok yang santun, rendah hati, dan penyayang.

"Dia itu perhatian dan penuh kasih sayang. Anak-anaknya itu selalu disuapi makan. Satu per  satu disuapi makan, baru dia makan. Jadi kayak burung begitu," ujar Larasati.


Pintar Masak

Sementara itu, adik kandung korban, Anak Agung Made Sudarti menuturkan kakaknya itu merupakan sosok yang pintar bergaul. Sudiarta juga rajin hadir di acara Banjar.

"Kakak saya itu pintar bergaul. Dia rajin begadang kalau ada tugas adat. Memasak dia pintar. Memang dia hobinya memasak. Kalau ada acara keluarga besar, dia yang bantuin masak. Dia bilang 'Tenang saja, saya yang buat (masak). Kalau ngantuk, tidur sana. Saya yang masak," kata Sudarti mengenang sosok kakaknya.

Sudarti mengaku tak memiliki firasat apapun atas kepergian kakaknya itu. Namun saat malam hari sebelum peristiwa nahas itu terjadi, dia merasa begitu gelisah.

"Dari malam sampai pagi saya gelisah, tidak bisa tidur. Tapi saya sudah ikhlaskan. Ini sudah jalannya," tutur Sudarti.

Almarhum Sudiarta meninggalkan 3 buah hati. Masing-masing masih duduk di bangku kelas  3 SMA, 2 SLTP, dan 4 SD.

Bule biang onar di Bali Amokrane Sabet malah menantang polisi yang menyergapnya. Dia minta ditembak!


Sementara itu Amokrane Sabet, warga negara Prancis yang tewas ditembak polisi setelah sebelumnya menikam Sudiarta, memiliki sejumlah catatan hitam yang membuat geram warga. Seperti diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Bali Komisaris Besar Hery Wiyanto.

"Dia kalau makan tidak pernah bayar. Dia juga sering ganggu istri orang dan sering mengancam turis-turis lainnya," ujar Hery kepada Liputan6.com pada 2 Mei 2016.

Beberapa kali warga memperingatkannya, namun Amokrane Sabet kerap naik pitam dan mengancam warga yang menegurnya tersebut. Karena laporan warga, polisi mengirimkan surat panggilan sebanyak dua kali.

"Tapi selalu saja dia sobek," kata Hery.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya