Liputan6.com, Muenchen - Peluang Bayern Muenchen untuk lolos ke final Liga Champions terbuka saat mendapat hadiah penalti di menit ke-34. Hadiah penalti diberikan oleh wasit Cuneyt Cakir karena Jose Gimenez menjatuhkan Javi Martinez saat berupaya menyambut umpan sepak pojok.
Sayang, Thomas Muller yang menjadi eksekutor gagal menjalankan tugasnya. Bola sepakannya ke arah kanan gawang mampu diblok kiper Atletico Madrid Jan Oblak.
Baca Juga
- Rekor Ini Bikin Madrid Pede Kalahkan ManCity
- Tiki-Taka Barcelona Bikin Eks Pelatih Timnas Italia Tertidur
- Leicester Juara, Vardy Balas Sindiran Striker Spurs Lewat Twitter
Advertisement
Padahal, jika saja eksekusi penalti itu sukses, maka Muenchen unggul 2-0 atas skuat asuhan Diego Simeone itu. Sebab sebelumnya, Muenchen sudah lebih dulu mencetak gol di menit ke-31 lewat tendangan bebas Xabi Alonso.
Atletico akhirnya bisa menyamakan skor di menit ke-53 melalui Antoine Griezmann. Tapi, Muenchen kembali unggul lewat gol Robert Lewandowski di menit ke-74. Sepuluh menit berselang, giliran Atletico yang mendapat hadiah penalti. Fernando Torres yang menjadi algojo tidak sukses menjalankan tugasnya. Tendangnya bisa diblok kiper Manuel Neuer.
Laga pun berakhir 2-1 untuk kemenangan Muenchen. Tetapi, Atletico yang lebih berhak maju ke final. Meski agregat gol imbang 2-2, Atletico unggul dalam gol tandang.
Menurut Simeone, kegagalan Muller mencetak gol dari titik putih jadi kunci sukses Atletico melaju ke final. "Mereka (penalti) kuncinya. Jika mereka mencetak gol, itu akan menjadi sangat sulit," kata pelatih asal Argentina itu setelah pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions di Allianz Arena, Rabu dinihari WIB (4/5/2016).
"Kami memiliki waktu yang mengerikan di bagian terakhir. Itu tidak mudah, tetapi kita melawan dengan keberanian untuk hasil dan kami memiliki sukacita yang besar pada akhirnya."
"Di babak pertama kami melihat Muenchen yang luar biasa, menekan, bermain, dengan kecepatan, intensitas. Babak pertama adalah fantastis dan kami memiliki sedikit respon terhadap situasi yang mereka hasilkan," ujar Simeone lagi.
"Di babak kedua, itu bukan permainan yang sama. Bahkan itu lebih, kami melakukannya dengan baik, mencetak gol."
"Liga Champions ini spektakuler, sangat sulit. Kami telah mengatasi dua dari tiga tim terbaik di dunia, mengalami kesulitan, dan penderitaan. Tapi kami punya respon yang baik di Vicente Calderon," pungkas Simeone.