Tentara Elite Navy Seal AS Tewas Ditembak ISIS

Kematiannya merupakan peristiwa menyedihkan kedua kalinya setelah seorang marinir AS tewas diserang roket Maret kemarin.

oleh Adanti Pradita diperbarui 04 Mei 2016, 16:30 WIB
Sejumlah tentara Irak berjalan di sebuah desa dari Mahana sekitar 60 km sebelah selatan dari Mosul, Irak, (28/4/2016). Tentara Irak berhasil mengalahkan Militan ISIS yang menguasai Mosul sejak Juni 2014. (REUTERS/Goran Tomasevic)

Liputan6.com, Arbil- Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Ash Carter mengumumkan bahwa salah satu anggota pasukannya di bawah kesatuan Navy SEAL tewas dalam peperangan melawan militan ISIS di wilayah Arbil, Irak.

“Saya menerima laporan terkait tewasnya anggota pasukan Navy SEAL AS di Irak ketika melakukan perlawanan bersama milisi Kurdi kepada Militan ISIS,” Katanya, seperti dikutip dari Foxnews, Kamis (4/5/2016).

Kabar tewasnya prajurit AS ini langsung mengundang perhatian masyarakat dunia. Sang prajurit dikabarkan tewas terbunuh karena tembakan dari senjata laras panjang AK-47.

“Kematiannya membuat semua sangat sedih dan tentunya kami semua kehilangan sosok penting di dunia pertahanan kami ,” Menteri Pertahanan AS, Ash Carter menambahkan.

Melansir dari BBC, jasad sang prajurit berhasil diidentifikasi hari Selasa 2 Mei 2016 dan diumumkan oleh Gubernur Arizona, Doug Ducey sebagai Charlie Keating IV.

Seorang pelatih militer untuk pejuang milisi Kristen, Matthew Van Dyke menceritakan kepada Fox News bahwa kejadian itu berawal ketika sekitar 20 anggota Navy SEAL datang ke area di mana pasukan milisi Kurdi, 'Peshmerga' berada yaitu sekitar 3 kilometer dari kota T el Askuf.

Berniat untuk memberikan bantuan setelah 1 jam perang pecah, pasukan 'elite ini malah dihadapi oleh rentetan peluru ISIS.

“ISIS terus mengirimkan agen bom bunuh dirinya, SEAL berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan perlawanan. Untungnya, serangan udara AS sangat membantu untuk menahan agar musuh tidak bergerak leluasa,” ungkap Van Dyke. 

Ia lanjut menjelaskan, “SEAL terus berjuang walaupun persediaan amunisi terus berkurang.”

Baku tembak intens di mana peluru melayang tiada henti tidak hanya merengut nyawa Keating tetapi juga melukai sejumlah pejuang Kurdi dan Kristen. Minggu lalu, Presiden AS Barack Obama menyetujui pengiriman extra 450 prajurit ke wilayah konflik di Irak dan Suriah. Angka kematian sudah mencapai lebih dari 200 orang.

Ini merupakan kehilangan besar untuk kedua kalinya bagi AS. Sebelumnya, seorang marinir AS, Louis Cardin tewas terkena serangan roket musuh di Irak Utara pada pertengahan Maret kemarin.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya