Amokrane Sabet, Petarung MMA yang Tewas Mengenaskan di Bali

Selama di Bali, Amrokrane Sabet kerap berbuat onar, padahal dulu dia petarung MMA.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 04 Mei 2016, 18:30 WIB
(Myspace.com/kiane sabet)

Liputan6.com, Bali - Nama Amokrane Sabet tiba-tiba mendadak ramai diperbincangkan. Ia adalah pelaku penusukan petugas kepolisian yang ditembak mati di Bali. Ternyata, Amokrane tercatat sebagai atlet MMA (Mix Martial Art).

Amokrane kini menjadi headline pemberitaan media-media Indonesia dan internasional. Maklum, Amokrane kini telah meregang nyawa setelah ditembak pihak kepolisian Bali. Itu adalah akibat dari ulah buruk yang dilakukannya.

Baca Juga

  • 10 Fakta Menarik Real Madrid vs ManCity
  • Kutukan Madrid Hantui Aguero, Pellegrini Tak Gentar
  • Ukir Sejarah Hebat, Vardy Rilis Autobiografi

Pihak kepolian terpaksa memberondongnya dengan beberapa tembakan hingga tewas. Itu karena Amokrane memang kerap berbuat onar selama tinggal di Bali. Pihak kepolisian sudah melayangkan surat panggilan untuk menghadap.

Ironisnya, pemanggilan itu tak digubris pria berusia 42 tahun itu. Pada akhirnya, pihak kepolisian mengirimkan pasukan untuk mengamankan Amokrane. Saat hendak ditangkap, Amokrane malah melawan dan menusuk seorang anggota kepolisian hingga tewas.

Usut punya usut, Amokrane tercatat sebagai atlet MMA yang berasal dari klub London Cage Fighters. Namun, pria yang lebih dikenal dengan nama Kiane Sabet itu sudah tak aktif lagi di MMA setelah berkiprah pada 1999-2011.

Dalam karier profesionalnya, catatan Amokrane adalah satu kali menang dan tiga kali kalah. Kariernya memang tak berjalan mulus. Pada salah satu aksinya yang banyak ditonton di Youtube, Amokrane sempat melakoni pertarungan dengan Ben Smith pada 2010.

Saat itu ia tengah berjuang dalam perebutan gelar kelas Heavy Weight. Ia yang agresif sejak awal malah menyerah KO setelah mendapat kuncian mematikan dari Ben Smith. Itu menjadi kekalahan kedua Amokrane dari Ben Smith setelah 2009.

Kini, perjalanan hidup dan keonaran Amokrane berakhir di ujung senjata pihak kepolisian. Masyarakat Bali pun dipastikan kehilangan salah satu wisatawan asing mereka yang sering berbuat ulah, termasuk berkendala ugal-ugalan dan makan di restoran tanpa membayar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya