Liputan6.com, Jakarta Gangguan infertilitas yang menyebabkan pasangan sulit memiliki anak kini dapat diatasi dengan mudah berkat kemajuan teknologi dalam dunia medis. Sebab masih ada upaya yang bisa dilakukan misalnya dengan ikut program bayi tabung.
Seperti disampaikan dokter spesialis kandungan, dr Indra ND Anwar, SpOG dari Klinik Fertilitas Teratai, program bayi tabung ini sangat membantu pasangan mendapatkan keturunan karena tingkat keberhasilan yang tinggi.
"Klinik bayi tabung di Indonesia mungkin sudah banyak, secara teknologi sebenarnya sama namun yang membedakan di klinik kami adalah individunya. Ada perencanaan, skrining untuk memaksimalkan keberhasilan bayi tabung hingga 33 persen," katanya di sela-sela temu media di Melly's Garden, Jakarta, ditulis Kamis (5/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Indra, keputusan untuk bayi tabung sepenuhnya diserahkan kepada pasien tapi dokter akan memberikan beberapa opsi. Semisal, apakah dia masih bisa melakukan inseminasi.
"Setiap pasangan akan diedukasi terlebih dahulu. Setelah skrining, kita ingin pasangan konsul 3-4 kali saja, tidak perlu berkali-kali bila sudah ada hasilnya. Tapi disitu kita sudah bisa putuskan apakah dia benar-benar tidak bisa memiliki anak," uajrnya.
Indra menerangkan, pasangan bisa melakukan bayi tabung harus memenuhi syarat seperti:
- Bila usia wanita masih dalam usia produktif (dibawah 35 rahun), berhubungan teratur tanpa alat kontrasesi namun dalam satu tahun belum hamil.
- Wanita diatas 35 tahun dan dalam tiga bulan pertama setelah melakukan hubungan suami istri tanpa alat kontrasesi belum hamil.
Selain itu, kata dia, setiap pasangan harus mengikuti prosesnya berdua. "Selain kesiapan biaya, waktu, jangan sampai program bayi tabung hanya diinginkan satu pihak karena pasangan harus tahu gambarannya. Setelah mengerti, konsultasi baru kita bisa lakukan," pungkasnya.