Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Timor Leste menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi bilateral. Kerja sama ini mencakup sektor industri yaitu peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), perdagangan dan investasi.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, di bidang industri, cakupan kerja sama yang akan dibangun kedua negara meliputi peningkatan kapasitas SDM, peningkatan kemampuan institusional, program pelatihan di bidang industri tertentu.
Selain itu juga pertukaran informasi, pelatihan teknis, bantuan tenaga ahli, serta promosi produk industri dan sejumlah kegiatan lainnya yang disepakati kedua belah pihak.
"Dalam upaya peningkatan kapasitas SDM, kami telah berkomitmen untuk mendukung pemerintah Timor Leste dengan nilai sebesar US$ 6 juta yang dilaksanakan sejak 2013-2017 melalui program kerja sama teknik luar negeri yang dilakukan oleh berbagai kementerian dan lembaga terkait," ujar dia di Jakarta, Rabu (4/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Saleh mengungkapkan, untuk mendukung pelaksanaan kegiatan kerja sama teknik sektor industri, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memiliki berbagai unit kerja di bawah koordinasi Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI).
Badan ini telah memiliki kompetensi di bidangnya masing-masing dan telah berpengalaman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berskala internasional.
Sementara itu, Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan, hal yang mendasar dan melatar belakangi kerja sama bilateral Indonesia-Timor Leste, yaitu untuk mengimplementasikan Deklarasi New Asian-African Strategic Partnership (NAASP).
Deklarasi ini telah dihasilkan pada Pertemuan Tingkat Kepala Negara (Asian African Summit) pada 22-23 April 2015 di Bandung.
"Kegiatan itu meliputi pelaksanaan program capacity building dan kerja sama teknik lainnya. Sebagai wujud komitmen tersebut dalam mapping KSST yang disusun oleh Kementerian Luar Negeri Indonesia telah memasukkan Republik Demokratik Timor Leste dalam daftar kerja sama KSST Indonesia," kata dia.
Sigit menuturkan, kerja sama ini sinergis dengan program Nawacita dan Agenda Pembangunan Nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 Pemerintahan Jokowi-JK. Dalam RPJMN tersebut terdapat program memperkuat peran dalam kerjasama global dan regional.
"Sasaran yang ingin dicapai, yaitu meningkatnya pelaksanaan kerja sama pembangunan Selatan-Selatan dan Triangular, serta meningkatnya peran Indonesia dalam forum multilateral antara lain WTO, Kerjasama Pembangunan Selatan-Selatan dan Triangular (KSST) dan lain-lain," kata dia. (Dny/Ahm)