Liputan6.com, Jakarta - Yuyun, siswi SMP di Bengkulu meninggal dunia akibat dicabuli 14 remaja. Menteri Sosial Khofifah Indah Parawansa pun memimpin ratusan anak untuk mendoakan Yuyun.
Doa bersama itu dilakukan di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Muallaf Al Hijrah, Kelurahan Tuladenggi, Kota Gorontalo, Rabu (4/5/2016).
"Saya ingin adik-adik ikut mendoakan ananda Yuyun. Allah memberikan ujian kepada Yuyun dan keluarganya, semoga mereka diberi kekuatan dan ketabahn," ujar Khofifah seraya membacakan Surat Al-Fatihah.
Ia juga meminta seluruh masyarakat berdoa agar kasus yang dialami Yuyun, tidak lagi menimpa anak-anak di Indonesia. Menurut dia kejahatan seksual yang terjadi pada Yuyun terindikasi akibat pelaku minum minuman keras.
"Juga kasus yang dialami anak di Duren Sawit itu indikasinya narkoba. Saat ada eksploitasi anak di Jakarta, indikasinya juga narkoba. Penyebabnya sebenarnya sudah diketahui, sehingga ini yang harus dijauhkan dari anak-anak," ujar Khofifah.
Baca Juga
Advertisement
Minuman keras dan narkoba, kata dia, menjadi racun utama bagi perkembangan anak-anak karena menimbulkan ketidakstabilan emosi. Ketidakstabilan emosi tersebut memicu perilaku yang melawan hukum, sehingga yang harus diperangi adalah akar masalahnya yakni miras dan narkoba.
Khofifah meminta pelaku dihukum seberat-beratnya. Ia menyebut dalam regulasi sudah ada sanksi maksimum, namun seringkali tidak digunakan hakim dalam mengambil putusan terhadap kasus-kasus pemerkosaan.
"Termasuk di dalamnya pemerkosaan disertai kekerasan, kemudian pemerkosaan yang disertai kekerasan yang kemungkinan terencana. Jadi ada macam-macam sanksinya, ada hukuman tambahan. Ini yang seharusnya turut diakumulasi dalam vonis," Khofifah memungkas, seperti dilansir Antara.