Liputan6.com, Jakarta - Syahrul Yasin Limpo resmi mendaftar sebagai bakal calon ketua umum Partai Golkar. Namun, dia tak mau membayar uang pendaftaran Rp 1 miliar, yang diwajibkan bagi bakal calon.
Syahrul ngotot tak akan mengeluarkan biaya sepeser pun untuk mendaftar bakal calon, meski aturan itu hasil putusan rapat pleno DPP Partai Golkar.
"Saya datang dengan idealisme. Saya satu-satunya dari daerah, sepeser pun tak akan saya bayar," ujar dia saat mendaftar di ruangan Karya Bhakti II, Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (4/5/2016).
Syahrul disambut Ketua Komite Pemilihan Rambe Kamarul Zaman. "Bukan tak ada kader yang mau nyumbang, bukan saya tak mampu. Tapi ini soal idealisme, kan Rambe yang ajarkan saya begitu," ujar Yasin, sembari menunjuk Rambe.
"Semoga saya bisa tidur malam ini," jawab Rambe berkelakar.
Siap Dicoret
Syahrul Yasin Limpo menjadi satu-satunya bakal calon ketua umum Partai Golkar, berlatar belakang kepala daerah. Jika tak lolos karena tak membayar uang pendaftaran, dia siap dicoret dari daftar bursa pencalonan.
Baca Juga
Advertisement
"Coret saja, bukan saya tak setia sama partai. Kalau seperti itu (membayar mahar), Golkar akan jadi partai kecil. Coret saja, biar ini jadi momentum sejarah bagi Golkar untuk membuktikan dirinya sebagai partai," seru dia, seraya mengepalkan tangan kanan ke atas.
"Golkar harus jadi patron," tegas Syahrul.
Menurut Syahrul, mahar menunjukkan betapa kerdilnya partai berlambang beringin itu. Persaingan harus dilakukan dengan adil, bukan dengan membayar mahar.
Seharusnya, lanjut dia, setiap bakal calon menyampaikan kemampuan dan kapasitasnya dalam Munaslub. Sehingga mereka mendapat dukungan pemilik suara di DPD I-II.
"Semoga kita belajar dari konflik panjang partai Golkar yang lalu. Saatnya Golkar bangkit. Kembali ke jalurnya memenuhi kebutuhan masyarakat, negara dan bangsa," tegas Syahrul.
Saat mendaftar, Yasin didampingi penceramah muda, Muhammad Nur Maulana. Pria yang menjadi host program religi di telivisi itu, juga memimpin doa usai Syahrul mendaftar.
"Setiap saya bertarung, dia (Maulana) selalu mendampingi," ujar Syahrul Yasin Limpo, menjelang doa dimulai.