Liputan6.com, Magelang - Setelah meresmikan 3 Pasar Rakyat, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memperingati Isra Miraj di Pondok Pesantren Perguruan Islam, Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan itu Presiden berbicara tentang kesiapan untuk menghadapi era persaingan, khusunya dalam era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). "Sekarang yang namanya persaingan itu bukan lagi individu dengan individu, kota dengan kota, sekarang negara dengan negara," jelas Jokowi seperti keterangan dalam Tim Komunikasi Presiden, Rabu (4/5/2016).
Jokowi berpesan kepada para santri untuk bersungguh-sungguh dalam menghadapi persaingan. "Kalau mau berdagang, berdagang yang sungguh-sungguh, kalau jadi nelayan ya nelayan yang profesional. Geluti profesi itu dengan sungguh-sungguh tanpa ada keterpaksaan, sehingga bekerja dengan iklas dan tenang," ujar Jokowi.
Baca Juga
Advertisement
Tepuk tangan meriah membuat Jokowi yakin adanya optimisme dalam diri para santri untuk memenangkan persaingan. "Kalau tepuk tangannya keras seperti ini menunjukkan adanya optimisme. Karena kompetisi tadi, kita harus belajar bagaimana memenangkan persaingan,".
Presiden Jokowi juga bercerita kiat-kiatnya waktu muda dulu dalam memenangkan persaingan. "Kalau teman saya belajar 2 jam, saya belajar 4 jam, karena saya tidak punya modal apa-apa, yang harus kita maksimalkan ya diri kita sendiri. Tanpa kelebihan seperti itu ya, kita akan jadi orang yang kalah," ucap dia.
Presiden yakin para santri akan jadi aset bangsa Indonesia. "Insya Allah dalam kompetisi itu kita akan bisa memenangkannya."
Jokowi menutup pidato peringatan itu dengan memberi hadiah lima sepeda bagi para santri berani menjawab pertanyaan Presiden. Turut hadir mendampingi Menteri Pedagangan Thomas Lembong dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.