Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) memperpanjang kerugiannya pada Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta) atau kembali turun, terbebani rilis data pekerjaan dan penurunan saham bioteknologi.
Melansir laman Reuters, indeksDow Jones industrial average turun 99,65 poin atau 0,56 persen menjadi 17.651,26. Sementara indeks S & P 500 kehilangan 12,25 poin atau 0,59 persen ke posisi 2.051,12 dan indeks Nasdaq Composite jatuh 37,59 poin atau 0,79 persen menjadi 4.725,64.
ADP melaporkan jumlah pekerjaan di sektor swasta pada April jatuh ke level terendah dalam tiga tahun. Laporan ini bertindak sebagai prekursor untuk data nonfarm payrolls pemerintah yang lebih komprehensif, yang dirilis pada Jumat.
Selama ini, penguatan di pasar tenaga kerja diharapkan bisa mempengaruhi laju kenaikan suku bunga di masa depan, meskipun pedagang berharap kenaikan terjadi sekali di akhir tahun ini.
Baca Juga
Advertisement
Data ekonomi lainnya pada Rabu menunjukkan sektor jasa AS meluas pada April karena adanya pesanan baru dan penyerapan lapangan kerja, membantu meredakan beberapa ketakutan.
Sikap akomodatif the Fed, seiring pulihnya harga minyak, telah membantu pasar saham AS kembali melaju dari penurunan tajam pada awal tahun ini. Dengan indeks S&P 500 naik 0,3 persen sejak 31 Desember.
"Pasar sedang bergerak dari posisi bawah di Februari. Itu masuk akal pada saat ini, mengingat ini berlaku musiman dan bahwa pasar mendekati posisi tingginya,"kata Bruce Zaro, Kepala Strategi Teknis Bolton Global Asset Management di Boston.
Adapun saham Priceline yang turun 7,5 persen menjadi US$ 1.253,04, merupakan salah satu yang terbesar menyeret indeks S&P dan Nasdaq.
Sekitar 7,7 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 7,2 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.