Liputan6.com, Jakarta Di tahun ketiga event Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Weekend di Kudus, Jawa Timur, 27 SMK berpartisipasi untuk menginformasikan dan unjuk kreativitas yang dipelajari di sekolah. Delapan di antaranya menjadi jurusan unggulan yang didukung oleh Djarum Foundation. Yaitu bidang teknologi informasi, teknik, kelautan, serta bidang Ekonomi Kreatif dengan tiga jurusan yang dikembangkan yaitu tata boga, tata busana, dan animasi.
Baca Juga
Advertisement
"Jurusan yang dikembangkan memiliki potensi permintaan sumber daya manusia pada bidang yang berpenghasilan tinggi," papar Vivi Adeliana, Program Associate Bakti Pendidikan Djarum Foundation.
Salah satu kreativitas yang mencuri perhatian dalam SMA Weekend 2016 adalah rancangan murid jurusan Tata Busana yang memamerkan karyanya menggunakan berbagai kain tradisional nusantara. Mengambil tema Urban Culture, mereka memakai warna kaum urban hitam dan putih dalam setiap koleksinya.
Dilatarbelakangi Kudus sebagai kota agraris sekaligus kota industri yang sering dikunjungi orang dari berbagai daerah, garis rancangan tidak terlepas dari pengaruh yang membuat Kudus menjadi tempat pertemuan berbagai budaya (melting pot).
Perpaduan unsur sarung, tenun, batik, dan bordir menjadi gambaran corak budaya yang beragam dari Indonesia dapat menyatu dan diterima dengan baik di Kudus.
Kini stigma SMK kalah pamor dan favorit dengan Sekolah MenengahAtas (SMA) sudah tidak berlaku lagi. Sejak tahun 2007, murid SMK megalami peningkatan. Terutama di Kota Kudus yang kini menjadi rujukan dalam mengembangkan dunia pendidikan berbasis kejuruan. Bahkan siswa dan siswi dari berbagai daerah mulai berdatangan ke Kudus untuk mendaftar.
Sebab itu, dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional 2016, Pemerintah Kabupaten Kudus bersama Djarum Foundation menyelenggarakan SMK Weekend. Acara ini bertujuan untuk mengenalkan lebih dalam kepada banyak orang tentang beragam jurusan yang ada di tingkat SMK. Sehingga nantinya menggugah minat siswa SMP untuk melanjutkan pendidikan di SMK.