City Urung ke Final, Bukti Finansial Besar Tak Menjamin Prestasi

Manchester City kini menanti kehadiran Pep Guardiola.

oleh Ahmad Fawwaz Usman diperbarui 05 Mei 2016, 12:10 WIB
Pelatih Manuel Pellegrini akan meninggalkan Manchester City di akhir musim 2015/2016. (Reuters/Carl Recine)

Liputan6.com, Manchester - Bermodalkan kekuatan finansial mumpuni tak menjamin sebuah tim meraih banyak gelar. Hal itu tercermin dari Manchester City pada musim 2015/2016 setelah mereka gagal menembus final Liga Champions.

Sejak Abu Dhabi United Group Investment and Development Limited mengambil alih pada September 2008, City berevolusi menjadi salah satu kekuatan besar dalam ranah sepak bola Inggris dan Eropa. Mereka meniru Chelsea yang mendaratkan banyak pemain berkualitas dengan banderol tinggi.

Baca Juga

  • Terungkap, Juventus Tolak Tawaran Menggiurkan City untuk Pogba
  • MU Batal Pakai Jasa Mourinho Musim DepanLorenzo ke Ducati, Pembalap Ini Patah Hati



Jika ditotal sejak musim panas 2010, manajemen City sudah menghabiskan dana hingga 754,2 juta euro. Pemain-pemain bintang seperti Carlos Tevez, James Milner, Robinho, Edin Dzeko, Sergio Aguero, Raheem Sterling, dan Kevin De Bruyne masuk dalam proyek besar City dalam beberapa tahun terakhir.

Hasilnya memang sudah terlihat. Setidaknya, mereka berevolusi menjadi kekuatan baru City. Kehadiran investor baru membuat kota Manchester kini memiliki dua tim hebat. Total, enam gelar pun masuk lemari trofi The Citizens dalam beberapa musim terakhir.

Dua gelar Premier League, satu Piala FA, dua Piala Liga, dan satu Community Shield adalah rangkaian kesuksesan mereka sejak menjalankan proyek besar-besaran. Sayang, dominasi mereka hanya sebatas pada kompetisi domestik.

Ingin berprestasi di kompetisi Eropa terus membuat City memperkuat skuatnya. Musim panas lalu mereka merekrut Kevin De Bruyne dengan harga 74 juta euro dari Wolfsburg.


Dijauhi Keberuntungan

Pemain Real Madrid, Cristiano Ronaldo terperangkap off side di depan gawang Manchester City (Reuters)

Di kompetisi Eropa, perjalanan mereka selalu berakhir dengan kegagalan. Saat turun di Liga Europa 2008/2009 dan 2011/2012, petualangan berakhir berakhir di perempat final dan perdelapan final. Sementara di Liga Champions, keberuntungan pun masih enggan menghampiri City.

Tim yang kini dilatih Manuel Pellegrini itu mengawali dua musim perdananya di Liga Champions dengan terhenti di fase grup. Kutukan itu baru terhenti setelah Pellegrini membawa mereka ke perdelapan final musim 2013/2014. Sayang, rapor mereka di musim 2014/2015 juga berakhir di perdelapan final.

Di musim 2015/2016, City memperlihatkan kemajuan pesat. Di luar dugaan, mereka mampu melesat hingga semifinal sekaligus sejarah baru buat City. Pertama, mereka lebih dulu menguasai Grup D yang juga dihuni Juventus, Sevilla, dan Borussia Moenchengladbach.

Lalu, City menyingkirkan Dynamo Kiev dengan agregat 3-1 di babak 16 besar. Pada perempat final, kejutan City berlanjut dengan mendepak Paris Saint-Germain dengan agregat 3-2. Sialnya, The Citizens justru harus bertemu Real Madrid di semifinal.

Hasil positif memang didapat City saat mereka menahan imbang Madrid 0-0 pada leg pertama di Etihad Stadium. Ironisnya, kesialan malah menimpa mereka saat gantian melawat ke markas Madrid di Santiago Bernabeu, Kamis (5/5/2016) dinihari WIB.

City menyerah 0-1 akibat gol bunuh diri Fernando. Gol itu memupuskan harapan City untuk meraih gelar Liga Champions pertama mereka. Dan, untuk tim sekaliber City, bisa dibilang hal itu adalah sebuah kegagalan besar.


Tantangan Guardiola

Pelatih Bayern Muenchen Pep Guardiola (Reuters)

Kini, City tinggal berharap dengan kecerdasan Pep Guardiola, sosok yang akan menjadi pelatih mereka di musim 2016/2017. Ya, manajemen City sudah memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Pellegrini meski kontraknya baru berakhir di musim panas 2017.

Meski begitu, kehadiran Guardiola juga tak menjamin City bakal tampil kompetitif di kompetisi Eropa. Terlebih, Guardiola juga datang dengan menyandang predikat sebagai pelatih yang gagal mempersembahkan trofi Liga Champions untuk Bayern Muenchen.

Sejak datang ke Allianz Arena, Guardiola hanya sanggup membawa The Bavarian melaju hingga semifinal. Jadi, manajemen City tak bisa berharap banyak dengan kedatangan Guardiola saja. Tampaknya, mereka harus kembali melakukan investasi besar-besaran dengan menghadirkan pemain berkualitas.

10 Besar TransferCity
1. Kevin De Bruyne (dari Wolfsburg): 74 juta euro
2. Raheem Sterling (dari Liverpool): 60 juta euro
3. Sergio Aguero (dari Atletico): 45 juta euro
4. Robinho (dari Madrid): 42,5 juta euro
5. Eliaquim Mangala (dari Porto): 40 juta euro
6. Nicolas Otamendi (dari Valencia): 40 juta euro
7. Fernandinho (dari Shakhtar Donetsk): 40 juta euro
8. Edin Dzeko (dari Wolfsburg): 32 juta euro
9. Carlos Tevez (dari MU): 30,5 juta euro
10. James Milner (dari Aston Villa): 22 juta euro

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya