Operasi Tinombala Diperpanjang Hingga Lebaran

Hingga saat ini kelompok pimpinan Santoso itu belum tertangkap.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 05 Mei 2016, 16:12 WIB
Densus 88 Antiteror menggelar operasi penangkapan terhadap kelompok teroris Poso pimpinan Santoso. (Liputan6.com/Dio Pratama)

Liputan6.com, Jakarta - Polri memastikan operasi pengejaran kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah diperpanjang. Sebab, hingga saat ini kelompok pimpinan Santoso itu belum tertangkap.

"Apabila belum juga tertangkap,  kita usulkan untuk bisa diperpanjang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Polisi Agus Rianto dalam pesan tertulisnya di Jakarta, Kamis (5/5/2016).

Penambahan waktu operasi, menurut jenderal bintang satu ini sekaligus mengantisipasi bulan Ramadan yang tinggal satu bulan lagi.


"Sekaligus antisipasi Ramadan dan Lebaran," sambung dia.

Agus belum dapat memastikan lamanya waktu perpanjangan operasi Tinombala. Sebab saat ini masih menunggu rapat pimpinan Polri.

Polri sudah menggelar operasi Camar Maleo I hingga IV guna mengejar teroris Santoso dan anak buahnya. Akan tetapi, Santoso juga belum tertangkap.

Kemudian setelah masa Operasi Camar Maleo berakhir, Polri melanjutkan pengejaran dengan menggandeng TNI melalui Operasi Tinombala dimulai 10 Januari 2016.

Update terakhir, Polri mengklaim Santoso beserta pengikutnya tinggal berjumlah 10 orang. Polri pun meminta bantuan dari tokoh masyarakat guna membujuk Santoso menyerahkan diri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya