Liputan6.com, Jakarta Tingginya permintaan kamar hotel di sejumlah daerah wisata membuat harga kamar mengalami kenaikan saat libur panjang. Lonjakan harga tersebut berkisar antara 10 persen-20 persen dari harga normal.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani mengatakan kenaikan harga kamar saat libur panjang ini merupakan kebijakan dari masing-masing hotel. Hal tersebut sudah umum dilakukan oleh pengelola hotel pada saat peak season.
"Long weekend biasanya naik antara 10-20 persen. Ini karena permintaannya tinggi," ujar dia di Jakarta, Kamis (5/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Untuk pemesanan kamar, lanjut Haryadi, sebenarnya banyak dilakukan oleh para wisatawan saat mendekati hari H. Hal ini berbeda dengan pemesanan tiket pesawat yang biasanya dilakukan sejak jauh-jauh hari.
"Hotel sebetulnya banyak pesannya mendadak, satu hari sebelumnya, cuma dapat harganya tinggi. Kalau pemesanan hotel tidak seperti pesan tiket pesawat yang jauh-jauh hari," kata dia.
Menurut Haryadi, untuk kebutuhan liburan, pemesanan kamar hotel biasanya dilakukan seminggu sebelumnya. Hal seperti ini justru menguntungkan pengusaha hotel karena harga kamar akan lebih mahal jika dipesan mendekati hari H.
"Rata-rata mereka booking H-7 karena biasanya tiket pesawatnya dulu yang dipastikan. Tapi kalau pesan mendekati hari H justru hotelnya seaeng karena rate-nya kan sudah tinggi," tandas dia. (Dny/Ndw)