5 Perubahan Kehidupan Seksual Wanita saat Menyusui

Saat menyusui buah hati, terjadi perubahan dalam kehidupan seksual pada wanita. Hal ini juga perlu diketahui suami.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 05 Mei 2016, 19:30 WIB
Perubahan yang terjadi pada tubuh ibu menyusui dapat mempengaruhi kehidupan seks mereka.

Liputan6.com, New York- Sesudah buah hati lahir, menyusui jadi momen berharga bagi ibu. Selain menjadi ajang memberikan makanan terbaik di awal kehidupan juga membangun bonding dengan anak.

Namun, menyusui juga membuat perubahan dalam tubuh wanita. Mulai dari hormon hingga gairah seksual. Berikut kata pakar mengenai perubahan seksual yang dialami wanita saat menyusui buah hatinya, melansir laman Women's Health, Kamis (5/5/2016).

1. Tidak nyaman bercinta

Perubahan hormon yang terjadi saat menyusui membuat terkadang muncul bercak-bercak yang keluar dari vagina. Bagi sebagian wanita kondisi ini tidak nyaman untuk bercinta seperti diutarakan dokter kandungan dari American College of Obstetricians and Gynecologists, Pari Ghodsi.

Jika kondisinya seperti ini (dan tentu saja sudah melewati masa nifas), coba lakukan sesi bercinta di bawah shower ataupun melakukan seks oral pada suami untuk membuat kehidupan seksual Anda berdua jadi kembali menyala.

2. Merasa 'kotor' bercinta

Usai buah hati lahir, urusan para ibu baru ini tidak jauh-jauh dari menyusui dan menyusui. Sehingga banyak ibu yang menganggap dirinya sebagai 'pabrik susu'. Tidak heran ketika wanita mengemban tugas penting memberi ASI secara emosional ia merasa tidak seksi sehingga enggan untuk bercinta seperti dituturkan konsuler klinis, Cynthia Lief Ruberg. Kondisi ini terjadi biasanya saat bayi baru berumur beberapa bulan.


Lebih bergairah hingga Miss V lebih kering

Yang terpenting, gaya bercinta haruslah tepat agar tidak membuat wanita merasa kesakitan.

3. Lebih bergairah

Berbeda dengan poin nomor dua, pada sebagian wanita merasa menyusui membuat mereka terasa lebih seksi - seperti diterangkan terapis hubungan, Tammy Nelson. Saat menyusui, payudara dan puting jadi lebih sensitif. Hal ini bisa menimbulkan orgasme lebih cepat dan mudah.

5. Miss V lebih kering

Perubahan hormon yang terjadi karena menyusui membuat vagina lebih kering daripada biasanya. Hal ini karena pada saat menyusui, kelenjar pituitary memproduksi prolaktin yang merangsang payudara mengeluarkan ASI.

Hormon prolaktin sendiri juga berimbas pada produksi hormon lain seperti estrogen jadi menurun. Tanpa estrogen, vagina jadi lebih kering seperti dituturkan dokter kandungan dari Yale Medical School, Amerika Serikat, Mary Jane Minkin.

Untuk mengatasi hal ini, para ibu baru bisa menggunakan pelumas seperti disarankan dokter kandungan Alyssa Dweck. Atau bisa juga membicarakan dengan dokter mengenai penggunaan obat atau krim yang membuat produksi pelumas alami di vagina bertambah.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya