3 Pelajaran Sukses Ala Miliarder yang Pernah Jadi Gelandangan

Dave Sandoval, memutuskan untuk hidup mandiri di usia 17 tahun.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Mei 2016, 23:01 WIB
Sumber: Business Insider

Liputan6.com, Jakarta - Seorang miliarder yang merupakan CEO Purium Health Products, Dave Sandoval, memutuskan untuk mandiri pada usia 17 tahun. Dia keluar dari rumahnya dan hidup menjadi gelandangan.

“Saya menjadi tuna wisma, dan menikmati kehidupan tersebut lebih baik daripada sebelumnya”, ujarnya seperti dikutip dari Business Insider, Sabtu (7/5/2016).

Kini, Sandoval yang berumur 53 tahun sering mengenang kehidupan saat menjadi gelandangan, seperti saat tidur di pesisir pantai dan menjadi orang pertama yang menyentuh ombak di pagi hari.

Bahkan Sandoval pernah pura-pura mabuk di suatu pesta sehingga tuan rumahnya menawari tidur di sofa untuk satu malam. Menurutnya, pernah menjadi tuna wisma merupakan bukti bahwa dia mampu hidup tanpa harus memiliki rumah.

Pria riang yang kini berwirausaha pernah menghabiskan 35 tahun berikutnya berganti-ganti pekerjaan. Dia pernah bekerja di tempat bowling, menjual barang elektronik, membuat mobil golf, bekerja di pabrik minyak, mencuci truk, menjual real estate, hingga akhirnya menjual saham.

Dia pernah dipecat dari setiap pekerjaannya, bukan karena selalu telat, melainkan karena dia selalu meminta kenaikan gaji pada bos untuk pekerjaan yang baik. “Anda ingin saya mengerjakannya dengan baik, atau biaya murah?” ungkap dia.

Pada awal 90-an, setelah mendengar bibinya meninggal karena pengaruh makanan yang dia makan, Sandoval bekerja ke perusahaan farmasi Jepang untuk mempromosikan hidup sehat.

Namun, ia segera mengetahui bahwa perusahaan itu tidak sepenuhnya menjual produk organik yang sehat. Dia merasa kesal bila segala sesuatunya harus didorong oleh kepentingan seseorang.

Pada 1994, akhirnya Sandoval mulai membuat 100 persen produk murni dari rumahnya. Kini, dia memiliki 100 apoteker dan hampir 30.000 tenaga penjual di seluruh dunia. Pendapatannya mencapai US$ 47 juta atau sekitar Rp 626 miliar pada tahun lalu (estimasi kurs 13.335 per dolar AS).

Semasa perjuangannya, Sandoval mengatakan ada 3 pelajaran penting yang membantunya berdiri hingga saat ini.

1. Jangan menyalahkan orang lain

Sandoval tidak menyalahkan orang tuanya saat menjadi tuna wisma di umur 17 tahun. Saat itu dia memang sedang marah karena orangtuanya tidak melakukan hal yang sama seperti orangtua teman-temannya. Namun kini Sandoval mengakui kemarahannya itu adalah sebuah kesalahan.

Meskipun dilahirkan dalam situasi yang kurang ideal, dia mengatakan untuk tidak berfokus pada hal tersebut, namun memikirkan untuk maju.

Bila menyalahkan orang lain, seseorang tidak akan mendapatkan apa-apa. Kalaupun ada, hanyalah perolehan negatif yang menghambat keberhasilan.

Satu-satunya langkah adalah mengambil tanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang dibuat. Hal tersebut akan terbayar pada akhirnya.

2. Anda harus mau bekerja keras

Ketika Sandoval berada di kelas tujuh dia tinggal di Bellflower, California. Ayahnya bekerja di sebuah perusahaan truk yang membantu mendistribusikan coklat Hershey. Sandoval berpikir, mengambil satu atau dua kaleng coklat tidak akan memberikan pengaruh. Dari situ, dia membuat coklat Rice Krispies untuk dijual di sekolah.

Dengan harga 50 sen sepotong ia menghasilkan US$ 80 seminggu, lebih dari apa yang didapatkan ayahnya dari membungkus koran, memotong tembaga dari kawat, dan mengumpulkan botol.

3. Tumbuhkan kepercayaan orang lain pada Anda

Pelajaran paling penting yang Sandoval pelajari berasal dari rekan kerjanya selama menjual peralatan elektronik.

Sandoval selalu menjadi salesman terbaik di setiap pekerjaannya, hingga akhirnya dia bekerja pada Mike. Mike menjual stereo setiap minggu, bahkan ketika sedang berlibur, karena orang percaya padanya.

Sandoval berusaha menjual stereo dengan menjelaskan semua fitur-fiturnya, namun Mike hanya berjalan ke pembeli potensial dan mengeluarkan kata-kata rayuan untuk menjualnya. Semua karena orang-orang percaya pada Mike.

Ketika Sandoval menjalankan perusahaannya, dia mengatakan produk yang dijual adalah kepercayaan. Dia tahu jika orang percaya padanya, maka mereka akan menjadi pelanggan setia.

Tentunya untuk menjual kepercayaan tersebut, Sandoval akan memberikan produk terbaik buatannya.

(Shabrina Aulia Rahmah/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya