Takut Denda, PSM Peringatkan Suporter soal Flare

PSM mengaku takut miskin bila terus-terusan kena denda yang mencapai Rp 60 juta per pertandingan kandang.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 05 Mei 2016, 21:50 WIB
Ferdinan Sinaga dan para pemain PSM saat berlatih di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Liputan6.com, Makassar - PSM Makassar diyakini bakal miskin jika suporter fanatiknya bandel sengaja membawa korek gas hingga menyalakan flare di dalam Stadion Stadion Andi Mattalatta, Makassar. Media Officer PSM, Ramli Manong, berharap suporter tim berjuluk Juku Eja itu tertib di setiap pertandingan.

PSM menjamu Persela Lamongan pada Sabtu (7/5/2016) di Stadion Andi Mattalatta dalam pekan kedua Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo. Harapan agar suporter PSM berperilaku baik dan tidak melanggar aturan kembali disuarakan oleh manajemen.

Baca Juga

  • Prediksi Starter Liverpool Vs Villarreal
  • Ini yang Paling Ditakuti Rossi di Le Mans
  • 5 Penyerang Berbahaya Milik Klub Papan Atas Indonesia

Pasalnya, benda menghasilkan bias cahaya sangat terang (flare) dan kepulan asap yang kerap dibawa suporter PSM tersebut tidak direstui PT Gelora Trisula Semesta (GTS), penyelenggara Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo.

Suporter juga dilarang membawa kembang api, bom asap, laser, serta spanduk dan yel-yel yang berbau rasis. Ramli Manong mengatakan, menyalakan flare sangat dilarang keras di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo, apalagi petasan yang dapat memekakkan telinga.

"Jangankan benda-benda terlarang itu, satu korek gas saja tidak diperkenankan masuk di area pintu masuk stadion," kata Ramli Manong kepada Liputan6.com Kamis (5/5/2016) di Makassar, Sulawesi Selatan.

Menyangkut kekuatan personil pengamanan kompetisi laga perdana kandang PSM menjamu Persela Lamongan. Ramli mengaku masih seperti biasa yakni 300 personil terdiri dari TNI, Polri hingga pasukan marinir.

"Mereka itu akan menjaga dan mengawasi dengan ketat pintu masuknya benda-benda terlarang yang dapat memiskinkan klub PSM karena akan dikenai sanksi dan denda," ucap Ramli.

Kendati flare tak direstui, demikian juga benda sejenis seperti smoke bomb. Karena AFC melarang betul, yang kemudian diikuti oleh PSSI yang sempat mengkampanyekan 'No Flare, No Fireworks, No Banned'.

Sanksi dari peraturan yang dikeluarkan PT GTS Pasal 55 berupa denda kepada klub yang mencapai Rp 60 juta. Namun, bagi suporter fanatik PSM setidaknya bisa berbesar hati karena sejumlah benda pengganti flare masih bisa mereka bawa seperti, tongkat lampu polisi dan glow stick yang bisa menyala di stadion.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya