Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sampai saat ini masih melakukan survei kepada tujuh bakal calon gubernur DKI Jakarta, yang telah mendaftar jelang Pilkada DKI 2017.
PKB juga harus berkoalisi dengan partai politik lain untuk bisa memenuhi syarat dukungan minimal 22 kursi. Karena PKB hanya memiliki enam kursi di DPRD DKI. Untuk tujuan ini, partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu telah menjalin berkomunikasi dengan PDI Perjuangan dan Gerindra.
"Pilkada DKI kita masih mencari, mengelola figur-figur dan masih membangun komunikasi dengan partai-partai, karena PKB belum memenuhi syarat (kursinya)," kata Seretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding dalam acara Nusantara Mengaji, di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Kamis (5/5/2016).
"Kita sudah bicara dengan PDIP, PAN, Gerindra, dan hampir semua partai," sambung dia.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Karding, calon gubernur yang diharapkan PKB adalah mampu mengatasi persoalan Jakarta, secara baik dan santun. Seperti Joko Widodo yang lebih banyak bekerja, dibandingkan berseteru dengan bawahan atau lawan politiknya.
"Yang penting mau berjuang untuk Jakarta, dan dapat menyelesaikan persoalan-persoalan Jakarta, tanpa kegaduhan dan tanpa rame-rame. Pemimpin seperti Pak Jokowi menyelesaikan Solo, kalau Pak Ahok itu rame, bukan gaduh," kata dia.
Terkait PKB kemungkinan mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pada Pilkada 2017, Karding mengiyakan. Namun ia lebih memilih pemimpin yang lebih santun.
"Semua calon kita masih mungkin, kita belum menolak siapa pun," Karding menandaskan.
Nantinya, DPP PKB menyerahkan semua penjaringan gubernur DKI kepada DPW PKB DKI Jakarta. Tujuh nama yang telah mendaftar ke PKB untuk Pilkada DKI 2017 yakni Teguh Santosa, Hasnaeni Moein 'Wanita Emas', Hasniati, Abdul Rani Rasjid, Luluk Nur Hamidah, Buhari, dan Sandiaga Uno.