Liputan6.com, Reading - Millie tak memahami arti di balik tatapan sendu mata sang ayah yang terarah padanya. Siang itu, bayi berumur setahun tersebut mungkin tidak menyadari, ia telah kehilangan ibunya untuk selama-lamanya.
Perempuan mulia itu mengorbankan nyawa demi kelangsungan hidup putri kecilnya tercinta.
Pada Rabu 13 April 2016, Lauren Heath tewas ditabrak truk di jalanan Reading, Inggris. Namun, entah bagaimana caranya, ibu muda berusia 20 tahun itu mengerahkan kekuatannya, mendorong kereta bayi pada detik-detik terakhir.
Baca Juga
Advertisement
Millie yang ada dalam kereta bayi tersebut selamat tanpa mengalami cedera apa pun. Sementara sang ibu meninggal dunia. Ia tak sempat menyelamatkan diri.
Mendiang Lauren Heath akan dikenang selamanya sebagai seorang ibu yang menjelma sebagai pahlawan dengan mengorbankan diri sendiri demi sang anak.
Ratusan orang datang dari segala penjuru untuk melepas kepergiannya. Sebagian pelayat tak mengenakan pakaian duka warna hitam atau gelap, mereka memakai baju pink.
Pelayat dan para tetangga berbaris di jalanan sekitar rumah duka, memberikan penghormatan terakhir saat mobil yang membawa peti jenazah lewat. Gereja tempat upacara pemakaman digelar, St Agnes Church of England, disesaki pengunjung.
Rekan-rekan serta keluarga mendekorasi jalanan dengan balon dan pita pink serta ungu -- warna kesukaan mendiang.
Tak hanya penghormatan terakhir. Sejumlah orang baik memberikan donasi yang nilainya lebih dari 23 ribu pound sterling atau Rp 444 juta untuk membiayai pemakaman yang digelar pada 4 Mei 2016 dan memberikan santunan untuk Millie saat ia berusia 21 tahun kelak.
"Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan tertentu dalam hidupnya. Dan, Dia mendatangkanmu ke dunia untuk menyelamatkan bayi kecilmu yang cantik. Kami sangat bangga padamu, keponakan kami tersayang, sang pahlawan sejati," demikian pesan yang terpajang di depan gereja, dari paman-paman mendiang, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (5/5/2016).
Sebelum pemakaman, salah satu kerabat mendiang, Mark Heath mengatakan keluarga sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan dari banyak orang. "Itu adalah penghormatan terakhir yang pantas diterima mendiang," kata dia.
Dia menambahkan bahwa keluarga sangat bangga tindakan Lauren Heath dalam menyelamatkan Millie.
Pemuka agama setempat, Stephen Pollin menambahkan, "Bahkan mereka yang tidak mengenal Lauren tersentuh oleh kematiannya. Kita semua telah tersentuh karenanya."
Seorang pelayat mengaku tersentuh atas tindakan mendiang. "Sebagai orangtua dan nenek, aku merasa tersentuh," kata dia. "Meski aku tak mengenal keluarga mendiang, aku merasa sedih atas kehilangan yang mereka alami."
Meski jasad Lauren Heath telah dikremasi dalam upacara khusus yang digelar untuk anggota keluarga, ada hak mendiang yang belum terpenuhi: keadilan.
Juru Bicara Kepolisian Thames Valley mengatakan sopir truk yang diduga bertanggung jawab belum ditangkap terkait dengan kecelakaan yang terjadi pada 13 April.