VIDEO: Ternyata Ada 2 ART Lain yang Diduga Dianiaya di Simprug

Kasus pembantu kabur ini merupakan yang ketiga kalinya dari rumah majikan yang sama

oleh Liputan6 diperbarui 06 Mei 2016, 14:30 WIB
Kasus pembantu kabur ini merupakan yang ketiga kalinya dari rumah majikan yang sama

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Polsek Metro Kebayoran Lama, Jakara Selatan masih melakukan penyelidikan atas kasus dugaan penganiayaan yang menimpa seorang asisten rumah tangga (ART) di bawah umur di kawasan Rawa Simprug.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (6/5/2016), kasus pembantu kabur ini merupakan yang ketiga kalinya dari rumah majikan yang sama. 

Penyidik mengagendakan pemeriksaan sejumlah saksi, di antaranya kepala lingkungan tempat tinggal, majikan korban, dan pihak penyalur pembantu. Hingga kini polisi belum meminta keterangan sekaligus menentukan status majikan korban. 

"Majikannya sendiri hingga kini masih dalam penyelidikan, karena kami masih mengumpulkan alat bukti lain. Ada beberapa alat bukti yang harus kami lengkapi, termasuk keterangan saksi, dan hasil visum yang kami belum dapat," ungkap Kapolsek Metro Kebayoran Lama, Kompol Agus Rizal. 

Sementara saat ini korban telah dijemput pihak keluarga dan dibawa ke kampung halaman di Serang. Banten

Pintu gerbang setinggi tiga meter di rumah majikan koran di Jalan Rawa Simprug 4, nomor 37, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan tertutup rapat. Tidak terlihat aktivitas apapun di dalam rumah yang sejauh ini hanya dihuni pemilik rumah dan dua orang pembantunya.

Menurut pengurus lingkungan setempat, kejadian ini bukan yang pertama kali. 

"Berdasarkan catatan dari saya, ini yang ketiga kalinya. Dari yang pertama mereka lompat juga jadi luka-luka ringan. Kedua, seorang ibu atau nenek yang usianya sekitar 60 tahunan," tutur Fadillah, Ketua RT setempat.

Pembantu yang masih berusia 15 tahun ini terus menangis menahan sakit setelah kaki kirinya terluka akibat meloncati pagar. Ia terpaksa kabur dari rumah sang majikan karena tidak tahan dan mengaku kerap menjadi sasaran kekerasan.

Kepada polisi ia mengaku enggan kembali ke rumah sang majikan dan minta dijemput pulang keluarganya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya