Liputan6.com, Washington DC - Dua mantan Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, George Herbert Walker Bush dan putra sulungnya, George W Bush mengumumkan, keduanya tidak berencana untuk mendukung Donald Trump dalam ajang Pemilu AS.
“George W Bush tidak akan berpartisipasi ataupun memberikan komentar terkait kampanye presiden tahun ini,” kata Freddy Ford, juru bicara mantan Presiden AS ke-43, George W Bush kepada The Guardian, dikutip hari Jumat (6/5/2016).
Baca Juga
Advertisement
Senada dengan jalan pikir putra sulungnya, mantan Presiden AS ke-41, George Herbert Walker Bush memilih untuk tidak ikut campur dalam kampanye dan juga pemilu kepresidenan tahun ini.
“Beliau kini sudah menginjak usia 91 tahun. Hal tersebut membuktikan bahwa Bush senior sudah pensiun dari apapun yang berhubungan dengan politik,” kata juru bicara George HW Bush, Jim McGrath.
Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa memang betul George HW Bush sempat mendukung putranya Jeb Bush, yang sebelumnya sempat ikut bersaing melawan kandidat lainnya dalam partai Republik.
Namun, seperti yang dimuat dalam sebuah email kepada Texas Tribune, McGrath menceritakan bahwa sang ayah melepaskan status pensiunnya untuk kembali dan membantu Jeb sebagai anaknya, untuk bisa bersaing dalam spektrum politik.
“Hal tersebut merupakan ‘pengecualian’ dan dimaklumi karena tidak melanggar aturan apapun,” tulisnya.
Keputusan kepala keluarga Bush dan putra sulungnya untuk tidak melibatkan diri mereka dalam proses pemilu kali dipicu oleh sejumlah faktor.
Namun, seperti dilansir dari Foxnews, kemungkinannya sangat besar bahwa salah satu pemicunya adalah rasa kekecewaan mereka terhadap Donald Trump yang kerap kali melakukan serangan verbal terhadap Jeb Bush selama kampanye berlangsung.