Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdebatan tentang Sang Khalik di lagu kebangsaan Malaysia yang tengah hangat diperbincangkan, mendapat respons dari aktivis bernama Marina Mahathir. Putri tertua Perdana Menteri ke-4 Negeri Jiran, Mahathir Mohamad, Marina Mahathir, itu menanggapinya melalui tulisan dalam blog pribadinya.
Marina menanggapi bagaimana penyebutan "Tuhan" dan "Allah" dalam lagu kebangsaan Malaysia. Menurut dia, para pendukung Islam termasuk ketua yang mendesain 1Malaysia (One Malaysia atau Satu Malaysia), Perdana Menteri (PM) Najib Tun Razak menegaskan bahwa umat Katolik harus menggunakan "Tuhan" bukan "Allah" untuk menyebut Tuhan umat Katolik atau Kristen.
Advertisement
".. Dalam lagu kebangsaan tertulis "Tuhan" (bukan "Allah") yang memberkati negara (... Tuhan kurniakan ...). Bagaimana sekarang ?!!. Jika orang-orang Melayu-Muslim mudah bingung seperti yang digambarkan oleh beberapa politikus, mereka pasti berpikir bahwa Malaysia diberkati oleh Tuhan umat Katolik / Kristen bukannya Tuhan umat Muslim "Allah"," kata Marina seperti dikutip dari blognya, Sabtu (7/5/2016).
"Mungkin kebingungan ini dapat menyebabkan pemerintah mengubah lagu kebangsaan, mengganti "Tuhan" dengan "Allah". Tapi sekali lagi, non-Muslim tidak akan diizinkan untuk menyanyikan lagu kebangsaan (jika menggunakan peraturan itu). Maka itu memicu kebingungan bagi non-Muslim," imbuh dia.
Marina menyebut, persoalan ini tak hanya akan menimbulkan kepelikan bagi para penganut agama tersebut.
"Jika masalah ini dibawa ke pengadilan, bahkan hakim bisa sakit kepala dan bingung menanggapinya. Dan tidak lupa, ideologi negara kami: 1. Rukunegara "Kepercayaan ditunjukkan kepada Tuhan," pungkas Marina.