Pakai Adat Betawi, WNI Nikahi Gadis Suriah

Tidak hanya pengantin dirias menggunakan pakaian adat Betawi, tetapi juga aula KBRI Damaskus dihias dengan dekorasi khas budaya itu.

oleh Tanti YulianingsihAndreas Gerry Tuwo diperbarui 07 Mei 2016, 19:47 WIB
WNI bernama Munawar Juanan Raden, Staf KBRI Damaskus menikah dengan wanita Suriah, Douha Muawiyah Kharraji. (Dokumentasi KBRI Damaskus)

Liputan6.com, Damaskus - Kabar bahagia datang dari Suriah. Salah satu Warga Negara Indonesia (WNI), staf KBRI Damaskus meminang gadis Suriah dan meresmikan hubungannya. Pesta dengan adat Betawi pun digelar di aula KBRI Damaskus pada 3 Mei 2016 lalu.

Acara resepsi pernikahan Munawar Juanan Raden dengan Douha Muawiyah Kharraji, dihadiri Duta Besar RI Damaskus Djoko Harjanto, seluruh staf KBRI, para mahasiswa, keluarga dari masing-masing kedua mempelai, masyarakat Indonesia, dan sejumlah warga Suriah maupun warga asing.

"Diharapkan dengan menghadiri dan menyaksikan secara langsung resepsi pernikahan ala Indonesia, para warga Suriah dan warga asing non-Suriah semakin mengenal pakaian khas, adat istiadat, dan kearifan lokal Indonesia secara halus," ujar Dubes Djoko Harjanto, dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu (7/5/2016).

Meskipun di tengah keterbatasan akibat krisis berkepanjangan yang melanda Suriah, KBRI Damaskus mencari cara untuk tetap mempromosikan Indonesia di Suriah. Salah satu caranya adalah melalui resepsi pernikahan ala Indonesia yang sarat dengan budaya dan tradisi Nusantara -- menggunakan adat Betawi.

Tidak hanya pengantin yang dirias menggunakan pakaian adat Betawi, tetapi juga aula KBRI Damaskus. Seluruh pengisi acara atau panitia dari Perhimpunan Pelajar Indonesia pun mengenakan pakaian adat Nusantara.

Acara itu berlangsung khidmat dan meriah, dibuka dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquran, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI), staf KBRI Damaskus, keluarga dari kedua mempelai, nasihat pernikahan oleh Dubes RI Damaskus, dan ditutup dengan sambutan singkat dan doa untuk kedua mempelai oleh Dr Abdul Salam Rajih, wakil Pimpinan Perguruan Mujamma Syeikh Ahmad Kuftaro/mantan anggota parlemen Suriah, yang juga merupakan guru mempelai pria.

Acara resepsi ditutup dengan pemberian selamat dari seluruh hadirin, hiburan, dan foto bersama kedua mempelai, keluarga, undangan. Lalu ramah tamah di aula KBRI Damaskus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya