10 Alasan yang Bisa Bikin Bangkrut

Agar Anda dapat melakukan antisipasi dari ancaman kebangkrutan, yuk simak ulasan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mei 2016, 19:05 WIB
Jangan ulangi kesalahanmu yang dulu. Dengan tiga cara ini, sifat borosmu bisa hilang dan jadi rajin menabung.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, kebangkrutan telah mencapai level  yang makin mengkhawatirkan.

Berdasarkan data stastik Amerika, lebih dari 1,5 juta penduduk negara Paman Sam dinyatakan bangkrut setiap tahunnya.

Bagaikan mimpi buruk, bangkrut dapat membuat kehilangan aset dan pastinya membuat stres.
Saat musim pemilu misalnya, banyak caleg yang harus masuk rumah sakit jiwa karena bangkrut. Mereka tidak terpilih namun terlanjur menggelontorkan banyan uang untuk kampanye.

Bayangkan jika Anda yang asalnya hidup sejahtera kemudian harus kehilangan rumah, mobil, bahkan anak-anak terancam tidak bisa menyelesaikan pendidikan.

Agar Anda bisa melakukan antisipasi dari mimpi buruk macam ini, ketahui 10 alasan yang paling banyak menyebabkan seseorang bangkrut seperti dikutip dari www.cekaja.com, Minggu (8/5/2016)

1. Biaya pengobatan

Studi yang dilakukan oleh Universitas Harvard menunjukkan sekitar 62 persen kebangkrutan personal di Amerika Serikat (AS) disebabkan biaya pengobatan. Biaya pengobatan ini mencakup biaya rawat inap, dokter, sampai pemulihan pasca sakit.

Menariknya, studi tersebut juga mengungkapkan 72 persen yang menyatakan bangkrut akibat biaya pengobatan ternyata mengantongi asuransi kesehatan.

Fakta ini mematahkan mitos yang menyebutkan hanya mereka yang tidak memiliki asuransi kesehatan yang akan bangkrut.

Lantas mengapa mereka yang membayar premi asuransi kesehatan juga bisa bangkrut? Jawabannya karena mereka memilih premi termurah yang tidak memberikan perlindungan biaya penyakit berat.

2. Pemotongan gaji

Perusahaan berusaha menghemat biaya operasional mereka dan ini artinya pemotongan gaji bagi karyawan. Padahal karyawan yang gajinya dipotong punya banyak cicilan yang belum lunas atau telanjur terbiasa dengan gaya hidup konsumtif. Karena tidak bisa menyesuaikan dengan kondisi baru ini akhirnya mereka bangkrut.


Pengeluaran Tak Terduga

3. Pengeluaran tak terduga

Pengeluaran tak terduga bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, tidak peduli kamu sedang punya uang atau tidak. Misalnya mobil tiba-tiba mengalami kecelakaan atau rumah tertimpa banjir.  Yang pasti, tabungan terkuras banyak dan butuh bertahun-tahun untuk menabung kembali.

4. Kehilangan pekerjaan

Meski banyak pebisnis sukses yang bermula dari korban PHK, bagi banyak orang kehilangan pekerjaan merupakan bencana besar.

Mereka yang panik dan tidak memiliki dana darurat akan menjual aset mereka untuk bertahan hidup. Jika kondisi ekonomi masih sulit, tidak ada jaminan pula untuk bisa cepat mendapatkan pekerjaan baru.

5. Perceraian

Proses perceraian menguras tabungan, bahkan meski tidak menggunakan jasa pengacara. Perceraian dan perpisahan bisa berarti kehilangan signifikan terhadap dan tabungan yang dimiliki bersama pasangan. Bisa juga suami harus melunasi utang istrinya karena istri berutang atas nama suami.

6. Utang kartu kredit

Tumpukan utang kartu kredit bukan hanya hasil dari pengeluaran tak bertanggung jawab. Utang kartu kredit bisa karena untuk menutupi biaya rumah sakit, pinjaman sementara saat kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak lainnya.


Boros

7. Pengeluaran sehari-hari

Ya, pengeluaran sehari-hari juga bisa menyebabkan bangkrut. Biaya listrik yang membengkak akibat sering lupa mematikan AC, biaya air yang tidak wajar karena pemakaian yang boros, atau belanja makanan yang mahal karena malas membandingkan ibarat gerbang menuju bangkrut.

8. Penyitaan

Berdasarkan data statistik, lebih dari satu persen orang Amerika menjadi bangkrut demi menebus rumah mereka agar tidak disita oleh bank.

9. Pinjaman untuk biaya sekolah

Data statistik menunjukkan, pinjaman untuk biaya sekolah menyumbang paling tadi satu persen kebangkrutan di Amerika.

Ini artinya ada 15.000 orang bangkrut karena harus membayar biaya SPP yang mahal setiap tahunnya. Biaya pendidikan memang semakin mahal setiap tahun. Oleh karenanya setiap orangtua harus merencanakan baik-baik biaya pendidikan anak-anak sampai perguruan tinggi, bahkan sejak anak belum mulai bersekolah.

10. Boros

Tidak semua orang pandai mengatur uang. Kombinasi dari menyusun anggaran yang buruk dan kebiasaan boros merupakan jalan tol menuju utang dan bangkrut.

Kalau kamu punya utang yang cukup besar, segera lunasi sedikit demi sedikit. Jangan pernah sepelekan utang karena utang adalah masalah yang tidak akan hilang dengan sendirinya. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya