Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah China siap berkomitmen untuk mempererat hubungan kerjasama bilateral di bidang ekonomi bersama Indonesia. Negara ini akan mengimpor lebih banyak produk Indonesia, menambah utang atau pinjaman Bilaterap Currency Swap Agreement (BCSA) sampai merealisasikan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dalam pertemuan The 2nd Meeting of High Level Economic Dialogue RI-China di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (9/5/2016), pemerintah Indonesia dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan pemerintah China yang dipimpin Anggota Dewan Negara Yang Jiechi.
Jiechi merespons beberapa permintaan maupun isu pembahasan dengan Indonesia dalam agenda pertemuan tingkat tinggi ini, baik dalam hal perdagangan, investasi, infrastruktur, dan lainnya.
Baca Juga
Advertisement
"Hubungan ekonomi Indonesia-China menunjukkan prestasi yang jauh lebih baik karena kerjasama terus diperluas. Dialog merupakan mekanisme antar kedua negara untuk saling berkomunikasi," ujarnya saat membuka pertemuan RI-China.
Dari sisi perdagangan, Jiechi mengatakan, volume maupun nilai perdagangan Indonesia-China telah terjadi penurunan. Namun dianggap masih yang terbesar, sehingga kedua negara akan berupaya mencari solusi guna mencapai keseimbangan hubungan bilateral.
"Kami memang surplus perdagangan dengan Indonesia. Kami akan mendorong perusahaan kami untuk mengimpor (produk) dari perusahaan Indonesia. Banyak perusahaan Indonesia berpartisipasi dalam ekspor impor mempromosikan produk kami," jelasnya.
China, sambungnya, telah merealisasikan investasi di berbagai sektor pada 2015 senilai US$ 2,16 miliar atau meningkat 47 persen dibanding periode tahun sebelumnya. Perusahaan-perusahaan China, kata Jiechi, sudah menanamkan modal di proyek infrastruktur Indonesia, seperti jembatan, bendungan, dan proyek lainnya.
"Kami bersedia meningkatkan investasi di Indonesia, salah satunya proyek yang dikerjakan yaitu kereta cepat Jakarta-Bandung. Komitmennya sudah ditandatangan, dan tahap pertama akan segera dibangun," terangnya.
Jiechi menambahkan, pemerintah China akan menambah pinjaman BCSA untuk Indonesia dari 100 miliar Renmimbi menjadi 130 miliar Renmimbi. "Dari pihak China, kami bersedia secara aktif meningkatkan investasi proyek infrastruktur, termasuk memberikan hibah," pungkas Jiechi.